AKTRIS Kasih Laura Kiehl menggunakan bahasa Jerman Begitu menjadi pengisi Bunyi Kepribadian hantu pada Sinema animasi Indonesia “Jumbo” buatan Visinema Studios. Aktris berdarah Indonesia-Jerman itu bercerita semula Kepribadian hantu berbicara dalam bahasa Belanda. Belakangan Kepribadian itu mendapat penyesuaian karena sang aktris lebih fasih berbahasa Jerman.
“Iya, awalnya mau Mengenakan bahasa Belanda. Tapi, karena Diriku enggak fasih bahasa Belanda, maka diganti ke bahasa Jerman,” kata Kasih Laura seperti dikutip Antara, Kamis (13/3).
Kasih juga menekankan rasa bahagianya menjadi bagian dari proyek membanggakan bagi insan kreatif di Indonesia ini. Kasih Laura, selain berkarya di industri kreatif, juga seorang penggemar berat Sinema animasi sejak kecil.
Dia juga merasa senang mengetahui bahwa cerita Sinema “Jumbo” Mempunyai Arti yang relevan, khususnya dalam konteks dunia digital masa kini.
“Dalam masyarakat kita Begitu ini, media sosial Mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saya merasa bahwa di dunia yang semakin digital, kita lebih mudah Dengki dengan kehidupan orang lain dan merasa Kagak Kondusif. Kita sering merasa Kagak cukup karena apa yang kita konsumsi di media mempersempit pikiran kita,” kata Kasih Laura.
Dia memuji pesan dari “Jumbo”, yang melalui Kepribadian Don dan Kolega-temannya menunjukkan bahwa imajinasi kita sebenarnya sudah cukup Demi Membikin hidup ini lebih berwarna.
“Terlepas dari apakah kita mencapai impian kita atau Kagak, keluarga, Kolega, dan orang-orang di Sekeliling kita yang Betul-Betul mengenal kita adalah orang yang paling Krusial dalam hidup ini,” kata dia.
“Belajarlah mendengarkan, bukan hanya mau didengarkan,” kata Kasih Laura menambahkan.
Meskipun animasi dan Mempunyai Kepribadian Primer seorang anak, Kasih Laura manilai Sinema itu juga Dapat ditonton orang dewasa. Asal Mula orang dewasa pun terkadang lupa bahwa hidup, terlepas dari kesulitannya, Dapat menjadi indah, selama kita mengendalikan pikiran kita dan Kagak pernah putus asa.
“Jumbo” bercerita tentang Don, seorang anak Lelaki yang sering dirundung Kolega-temannya karena ukuran tubuhnya. Sinema itu mengikuti kisah Don yang ikut pertunjukan Bakat, Sembari menyampaikan pesan-pesan Krusial tentang penerimaan diri, kekuatan persahabatan, dan Kasih terhadap keluarga. (Ant/P-4)
