Daihatsu Toyota Tarik lagi 320.000 Mobil dan Perpanjang Penutupan Pabrik

Daihatsu Toyota Tarik lagi 320.000 Mobil dan Perpanjang Penutupan Pabrik
Kantor Daihatsu di Tokyo, Jepang.(AFP/Kazuhiro Nogi.)

PRODUSEN mobil Jepang, Daihatsu, menarik kembali lebih dari 320.000 kendaraan dan memperpanjang penutupan pabrik pada Rabu (24/1). Ini memperdalam masalah yang dipicu skandal besar terkait pengujian keselamatan di bulan lalu.

Perusahaan milik Toyota itu memberi tahu kementerian transportasi bahwa mereka akan menarik kembali total 322.700 kendaraan dari dua model karena kerusakan pintu.

Perusahaan juga mengumumkan bahwa operasi di tiga dari empat pabriknya akan tetap ditangguhkan hingga 16 Februari. Perusahaan tersebut mempertimbangkan rencana untuk memulai kembali pabrik di Kyoto.

Baca juga: Langkah Suzuki Indonesia Kurangi Survei Karbon di Pabrik

Langkah itu dilakukan ketika Daihatsu mengatakan pada Desember bahwa pihaknya telah memanipulasi uji keselamatan setidaknya sejak 1989, yang memengaruhi 64 model, termasuk beberapa yang dijual dengan merek Toyota, yang juga ditangguhkan.

Cek Artikel:  Gaikindo Sepakat dengan Menperin Soal Pemberian Bonus Mobil Hybrid

Pada bulan yang sama, perusahaan menghentikan seluruh produksi dalam negeri.

Pada April, perusahaan tersebut mengatakan telah memalsukan hasil uji tabrak untuk empat modelnya. Ini melibatkan total 88.000 kendaraan buatan Thailand dan Malaysia pada 2022 dan 2023.

Baca juga: Citroën Indonesia Tempati Kantor Baru dan Siapkan Dua Model Anyar

Pada Mei, mereka mengumumkan penghentian produksi dua model kendaraan hibrida di Jepang karena kejanggalan serupa, termasuk SUV Toyota Raize, yang diproduksi atas nama perusahaan induknya.

Didirikan pada 1907 untuk memproduksi mesin pembakaran internal, Daihatsu yang berbasis di Osaka meluncurkan kendaraan roda tiga pertamanya pada 1931. Perusahaan lantas diambil alih oleh Toyota pada 1967. (AFP/Z-2)

Cek Artikel:  Suzuki Tambah Varian Pelumas ECSTAR Oil 0W-16 SN untuk Jimny 5 Pintu

Mungkin Anda Menyukai