Cuaca Ekstrem di Kabupaten Sukabumi Picu Banjir, Longsor, dan Pergerakan Tanah

Cuaca Ekstrem di Kabupaten Sukabumi Picu Banjir, Longsor, dan Pergerakan Tanah
Banjir di Sukabumi.(Dok.BNPB)

 

 

CUACA ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi sejak Selasa, (3/12) hingga hari ini (4/12), menyebabkan  bencana di beberapa titik. Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang meresahkan Anggota. Meskipun Enggak Terdapat korban jiwa yang dilaporkan, Akibat bencana ini dirasakan di banyak kecamatan.

 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan laporan yang diterima BNPB, banjir tercatat melanda tujuh Distrik, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung. Selain itu, tanah longsor terjadi di 14 titik dengan Akibat terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara. 

Cek Artikel:  Makassar Mau Jadi Kota Gastronomi, Bukan Tengah Kota Makan Nikmat

Cuaca ekstrem juga memengaruhi tujuh Letak lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug. Pergerakan tanah dilaporkan di empat Letak, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.

 

“BPBD Kabupaten Sukabumi Berbarengan aparat setempat telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi intensif, pendataan Akibat kerusakan, dan Penyelenggaraan assessment di Letak terdampak,” ujar Abdul melalui keterangan tertulis, Rabu (4/12).

 

Evakuasi di sejumlah titik kritis, terangnya, menjadi prioritas Primer Demi memastikan keselamatan Anggota. Tim BPBD juga Lalu mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan.

Cek Artikel:  Karhutla di Muara Enim Sumatera Selatan Meluas dan Dekati Permukiman Kaum

 

“BPBD Kabupaten Sukabumi Tetap melakukan pendataan dan assessment Akibat kerusakan di lapangan. Kondisi cuaca yang belum Konsisten mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan,” ucapnya.

 

BNPB, ujar Abdul,  mengimbau  pemerintah daerah, khususnya di Distrik rawan terdampak bencana hidrometeorologi, Demi meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah juga diminta Demi segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat. Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi.  (H-3)

 

 

Mungkin Anda Menyukai