CUACA ekstrem Tetap mengancam 27 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) sehingga perlu mempersiapkan kemungkinan adanya bencana hidrometeorologi.
Ke-27 kabupaten/kota yang harus waspada adalah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri. Selain itu,Sragen, Salatiga, Kabupaten dan Kota Semarang, Jepara, Demak, Bersih, Pati, Kendal, Batang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Pemalang, Brebes, Kab. Tegal dan sekitarnya.
Kepala Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi potensial terjadi akibat prospek cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap adanya potensi cuaca ekstrem. Yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir. Terutama masyarakat di Daerah rawan bencana,”katanya pada Senin (27/1)
Yoa mengatakan cuaca ekstrem Tetap mengancam Jawa Tengah karena adanya sirkulasi siklonik terpantau di Daerah barat Sumatera menyebabkan pola belokan dan pertemuan angin atau konvergensi.
“Kemudian aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) Demi ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di Daerah Jawa Tengah. Hingga akhir Januari 2025 diprediksi berada pada fase 4 dan 5. Kemudian kelembaban udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan Gugusan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas. Serta abilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah,”jelasnya. (Z-9)