Coretax Lagi Amburadul hingga Turki Investasi ke IKN

Ilustrasi maket IKN. Foto: Liputanindo.id.

Jakarta: Sejumlah Informasi ekonomi menjadi terpopuler pada Rabu, 12 Februari 2025. Informasi-Informasi ini terpantau menjadi perhatian para pembaca Liputanindo.id.

Pembaca menyoroti beberapa isu yang sedang mengemuka Demi ini. Berikut rangkuman Informasi selengkapnya:
 

1. Akui Lagi Amburadul, Menkeu: Bangun Coretax dengan 8 Miliar Transaksi Bukan Hal Mudah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui implementasi Coretax, Lagi belum sempurna. Menurutnya, implementasi sistem perpajakan baru yang digagas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu bukanlah perkara yang mudah, apalagi Mempunyai lebih dari delapan miliar transaksi.

Baca selengkapnya di sini
 

2. Airlangga Rayu Bos Crypto.com Kembangkan Industri Blockchain di RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merayu Presiden dan Chief Operating Officer (COO) Crypto.com Eric Anziani Demi berkolaborasi dan mengembangkan sektor ekonomi digital, khususnya industri aset kripto dan blockchain di Indonesia.

Cek Artikel:  Tingkatkan Kompetensi, Public Relation PT KAI Asah Kemampuan Public Speaking

Baca selengkapnya di sini

 

3. Potensi Pasar Melimpah, Bahlil Rayu Investor Bangun Pabrik LPG di Indonesia

Menteri Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak para investor Demi berinvestasi dan membangun pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia. Menurutnya itu menjanjikan dari segi bisnis lantaran Indonesia membutuhkan banyak gas.

Baca selengkapnya di sini
 

4. Presiden Erdogan Akan Bawa Perusahaan Turki Terlibat Pembangunan IKN

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkap akan terlibat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Ia akan mendorong perusahaan Bangunan papan atas Turki terlibat.

Baca selengkapnya di sini
 

5. Gara-gara Wabah E. coli, Penjualan McDonald’s di AS Terjun Bebas

Raksasa makanan Segera saji, McDonald’s, mengalami penurunan penjualan di Amerika Perkumpulan (AS) pada kuartal keempat 2024, yang diakibatkan oleh Akibat Bukan baik dari wabah E. coli yang melanda bisnis domestik mereka tahun Lampau.

Cek Artikel:  Hindari Kecurangan, OJK Fasilitasi Penguatan Audit Internal Perusahaan Jasa Keuangan

Baca selengkapnya di sini

Mungkin Anda Menyukai