Cita-cita Merdeka Belajar Berkemajuan 2024

Harapan Merdeka Belajar Berkemajuan 2024
Dwi Jatmiko.(Dokpri)

MERDEKA belajar sebagai pengakuan hak-hak manusia secara kodrati, untuk memperoleh pengalaman belajar, dan pembelajaran secara bebas; bertujuan menciptakan manusia berkarakter, manusia baru, dan masyarakat baru. Selaras dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, “Mendidik manusia dengan jiwa yang merdeka supaya menjadi manusia yang berkarakter.” Muaranya memanusiakan manusia untuk belajar sepanjang hayat.

Cita-cita dan kebermanfaatan program merdeka belajar, kita bisa membaca salah satu, penelitian merdeka belajar mengenai relevansi pemikiran tokoh Indonesia diteliti oleh Istiq’faroh. Istiq’faroh (2020) menulis artikel mengenai relevansi fiosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan gagasan merdeka belajar.

Kalau kita berpegang teguh pada ajaran Ki Hajar Dewantara, Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kemauan), dan Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan  dan pengaruh), tentu program merdeka belajar akan memberikan hasil terbaik bagi anak didik khususnya dan mayarakat Indonesia pada umumnya.

Baca juga : Merdeka Belajar, Kolaborasi Tatap Muka dengan Teknologi

Ainia (2020) dalam artikelnya meneliti mengenai makna merdeka belajar yang terimplementasi di dalam nilai-nilai untuk membentuk karakter pada peserta didik melalui inovasi sistem belajar dan metode belajar. Merdeka Belajar diterapkan dalam satuan pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Merdeka belajar merupakan suatu respons terhadap masalah-masalah pendidikan, yang ada dalam dunia pendidikan Indonesia. Merdeka belajar menjadi solusi dan solutif yang di gagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

Dalam mendukung tercapainya Prioritas Nasional, Kemendikbud-Ristek menjaga komitmen untuk pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan berkualitas. Hal ini, antara lain ditunjukkan dengan Safiri Kinerja Anggaran tahun 2023 pada kategori sangat baik (nilai sementara = 95,59%).

Cek Artikel:  75 Mengertin Tiongkok dan Ambisi Mendunianya Langkah Strategis Indonesia

Maka harapan merdeka belajar pada tahun 2024, kita bisa melihat akses layanan pendidikan berhasil ditingkatkan cakupannya adalah angka kesiapan sekolah, angka partisipasi sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun, dan angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA/SMLB/ sederajat dan perguruan tinggi. Lampau, proporsi peserta didik yang memiliki nilai di atas batas minimum dalam asesmen kompetensi minimum untuk literasi dan numerasi juga mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan indeks kemahiran berbahasa Indonesia.

Baca juga : Nadiem Makarim Dukung Program Sekolah Jurnalisme Indonesia

Merdeka belajar mempunyai berbagai landasan baik sisi Filosofis, Sosiologis, Hukum Merdeka belajar. Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila untuk filosofi pendidikannya. Safiri-nilai yang terkandung bertujuan menciptakan manusia yang cerdas, spiritual, intelektual dan kepribadian.

Merdeka belajar dari sisi Sosiologis. Landasan sosiologis dalam pembelajaran berdiferensiasi, pada kurikulum fleksibel sebagai wujud merdeka belajar dikembangkan atas dasar atas adanya perbedaan kebutuhan anak didik, karakteristik, lingkungan sosial dan budaya peserta didik.

Merdeka belajar dari sisi landasan Hukum. Mengacu pada peraturan perundang-undangan terkait dengan pembelajaran wujud merdeka belajar. Pertama, Undang-undang No 20 tahun 2003 di dalam ketentuan umum undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional (Sisdiknas) di sebutkan, bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Cek Artikel:  Kampanye dan Debat Pilpres 2024, Membangun Kecerdasan Sosial

Baca juga : Mendikbudristek Nadiem Ajak Para Guru Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Lampau kedua Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 tahun 2021 tentang standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 12 ayat (1) poin (f) disebutkan bahwa pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ketiga, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Mengertin 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024 dalam kebijakan merdeka belajar. 

Eksis harapan merdeka belajar, ditandai dengan kebijakan Kemendikbud-Ristek yang mengeluarkan kebijakan agar pendidikan berkemajuan dengan harapan merdeka belajar pada 2024 dengan memacu digitalisasi pendidikan terdapat 79.259 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2023 (Belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik), 1.382.512 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah (dikdasmen), serta ada empat Platform Digital: Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Profil Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur. 

Buat Platform Merdeka Mengajar (PMM), sejumlah 3.540.856 log in pada Platform Merdeka Mengajar selama 2023, sebanyak 225.400 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah menggunakan PMM dengan cukup baik, tercatat 2.219.099 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM, serta 267.024 PTK telah mengunggah 774 ribu lebih Bukti Karya pada PMM.

Cek Artikel:  Business Matching BISAID Menuju UMKM Go Export

Baca juga : Bergerak Lekas Atasi Krisis Pembelajaran

Kita dan kami berharap, terobosan Merdeka Belajar Berkemajuan upaya memajukan anak bangsa melalui pendidikan, sehingga tercipta pelajar Pancasila yang menciptakan pembelajaran menggembirakan. Seperti yang kita tahu bahwa guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan Indonesia dan menjadi garda terdepan untuk membentuk masa depan bangsa. 

Tetapi sayangnya, proses pembelajaran di sekolah terkadang membosankan bagi pendidik maupun peserta didik. Dengan program merdeka belajar, diharapkan suasana kelas menjadi lebih menggembirakan dan bahagia. Hal ini tentu memengaruhi kualitas pembelajaran lebih baik.

Suasana belajar yang menggembirakan bukan hanya bisa meningkatkan semangat belajar siswa, melainkan para pendidik hingga orangtua pun bisa merasakan. Misalnya pada siswa sekolah dasar yang semakin semangat mengerjakan bank soal SD atau latihan soal SD untuk menghadapi ujian dengan soal HOTS SD. 

Merdeka dalam belajar memberikan kebebasan berekspresi bagi pendidik maupun anak didik di sekolah. Tercipta lingkungan sekolah yang bebas dari berbagai hambatan dan tekanan dari sisi psikologis, khususnya pada guru yang memiliki kemerdekaan mengajar siswanya. Dengan demikian, mereka dapat fokus dan memaksimalkan mencerdaskan anak bangsa. 

Dengan program merdeka belajar, Kerabatku insan pendidikan dibebaskan untuk berinovasi, dan didukung untuk mengenalkan metode pembelajaran sendiri yang lebih baik, guna menciptakan kelas yang lebih hidup, misalnya membuat diskusi bersama. Salam berkemajuan, merdeka, merdeka belajar, semoga bisa! 

 

Mungkin Anda Menyukai