
HARI Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang selalu diperingati setiap 20 Mei memang sudah Lamban berlalu. Setidaknya Lagi Eksis ruang yang harus selalu dibangkitkan dalam kehidupan berbangsa, utamanya bagi kalangan Perempuan Indonesia.
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 menjadi lambang semangat persatuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di tengah banyak ancaman serta gesekan antargolongan dan ideologi yang bergejolak Ketika itu. Boedi Oetomo merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
Organisasi itu bergerak pada berbagai bidang dengan melibatkan para pemuda Kepada Bisa Maju mempertahankan persatuan, dan aktif mengembangkan sektor pendidikan serta sektor lainnya Kepada kemajuan bangsa Indonesia. Dengan begitu peran pemuda menjadi sangat signifikan terutama Kepada Bisa melawan diskriminasi dan tindak ketidakadilan pada seluruh kalangan di negeri ini.
Bagaimana keterkaitan Harkitnas yang tahun ini memasuki Bilangan 115 pada aspek keadilan? Bagaimana relasinya dengan kebangkitan hak-hak kaum Perempuan pada kehidupan sehari-hari di berbagai sektor? Kaum Perempuan sudah banyak berkiprah di sektor pendidikan, politik, kesehatan, dan Berbagai Ragam profesi yang tadinya identik dengan profesi Hanya Kepada Lelaki.
Tanpa diskriminasi
Kini kita Segala Bisa dengan Jernih Menyaksikan kehadiran, keterwakilan, bahkan kepemimpinan dari para Perempuan Dekat di seluruh bidang pekerjaan. Mereka banyak yang berprofesi sebagai pilot, politisi, polisi, CEO, pengacara, hakim, dan lain sebagainya. Pertanyaan menariknya, apakah kehadiran Perempuan memang diberikan ruang Kepada berperan secara maksimal tanpa diskriminasi, judgement dari lingkungan, atau sebenarnya Lagi dalam perjuangan Kepada Terbangun di tengah kondisi yang sebenarnya Lagi Kagak ramah pada Perempuan?
Diskriminasi atau sindiran seringkali terjadi pada Perempuan, misalnya, ketika berkontestasi di politik legislatif tingkat daerah maupun tingkat pusat. Seandainya berhasil memenangkan kontestasi tersebut, Lagi banyak anggapan sukses itu Niscaya Eksis ‘sesuatu’ di balik kemenangan itu seperti ‘dia kan istrinya si anu, anaknya si itu’, dan Lagi banyak Kembali atribusi yang pada dasarnya meragukan prestasi sang Perempuan.
Memang Kagak Segala Kaum bersikap demikian karena meyakini kualitas dan kapabilitas sang Perempuan menjadi wakil rakyat. Tapi tak Bisa dimungkiri Lagi banyak yang meragukannya bahwa sosok Perempuan itu Bisa menjadi wakil rakyat, dengan perjuangan sendiri yang murni Ingin memperjuangkan aspirasi rakyat.
Hal lain yang Lagi sering terjadi juga pada Perempuan ketika hanya menjadi formalitas Bilangan bagi partai politik. Secara aturan parpol harus memenuhi syarat 30% keterwakilan Perempuan. Sayangnya, hal itu Kagak secara penuh didukung, tak maksimal dilibatkan secara substansial dalam proses pengambilan keputusan.
Kalau sudah begitu, Perempuan tersebut Bisa jadi memang hadir Tetapi sangat minim peran terutama dalam kondisi-kondisi genting yang krusial bagi elektabilitas partai ke depannya. Secara Kagak langsung hal itu dapat melemahkan potensi Perempuan di ruang politik.
Hal tersebut sejatinya harus menjadi motivasi kita Berbarengan Kepada Bisa mengingat bahwa semangat para pendahulu yang sudah memperjuangkan persatuan, menghilangkan ketimpangan, dan menolak diskriminasi Sebaiknya Maju kita perbarui Kepada saling mendukung. Berikan hak yang sama tanpa Menyaksikan gender, ras, dan lainnya.
Lebih Tangkas
Kehadiran Perempuan Sebaiknya beriringan dengan peran besar yang diberikan di manapun dia berada. Mengutip konsep glass cliff yang mengacu pada situasi ketika Perempuan dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi selama masa krisis, masa tekanan yang besar atau masa resesi ketika Kesempatan kegagalan cenderung besar terjadi, Perempuan sebenarnya lebih siap Kepada mengadapi situasi tersebut.
Hal itu berdasarkan penelitian terhadap 100 perusahaan yang dipublikasikan para peneliti di University of Exeter, Inggris. Penelitian tersebut juga memaparkan Kagak Eksis Interaksi antara potensi kepemimpinan dan gender. Dengan menjauhkan Perempuan dari posisi serta peran kepemimpinan, Bisa jadi perusahaan tersebut kehilangan pemimpin yang paling berkualitas dan berbakat. Itu karena dengan keterbatasan ruang yang pernah diciptakan bagi Perempuan, Perempuan tumbuh menjadi individu dengan daya juang tinggi Kepada melakukan segala sesuatu yang terbaik dari kemampuannya.
Hal tersebut Bisa dirasakan terutama di Indonesia dengan semakin hari Bilangan working mom semakin meningkat, yang berarti Perempuan di Indonesia Mempunyai potensi yang begitu besar ketika diberikan kesempatan yang sama dan seimbang. Terbukti dari banyak tokoh Perempuan yang diberikan akses dan ruang yang Kagak terbatas Bisa menjadi menteri, founder startups, founder e-commerce, dan Lagi banyak Kembali yang Dekat semuanya menjadi pemimpin berkualitas serta Tangkas.
Artinya, ketika seluruh lapisan Golongan Perempuan diberikan Kesempatan yang sama dengan menyesuaikan passion dan ketertarikan pada suatu bidang, mereka Bisa mengambil peran secara signifikan. Kesempatan jangan Hanya diberikan kepada segelintir Perempuan yang memang harus diakui, mayoritas Ketika ini, Lagi di Penguasaan oleh Golongan menengah ke atas yang Mempunyai akses lebih. Oleh karena itu negara harus hadir Kepada menyentuh seluruh kalangan, memberikan dukungan dan ruang Kepada berkembang sehingga seluruh Perempuan Bisa Terbangun dan menggapai Cita-cita.
Harkitnas sudah satu abad lebih, yang berarti selama periode tersebut semangat persatuan dan perjuangan penegakan keadilan Maju bermetamorforsa secara lebih matang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung kemajuan tersebut harus dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Kagak terkecuali bagi kaum Perempuan.
Perempuan Indonesia kini, bukan saja harus diberikan ruang kontribusi, melainkan juga kesempatan Kepada berkompetisi dengan adil, tanpa intervensi kuasa, dan rasa Terjamin dari tindak kekerasan serta pelecehan. Mari Berbarengan Terbangun Kepada menyusul para Perempuan yang telah berhasil membuktikan perannya dalam memajukan bangsa Indonesia!

