
MASALAH gizi Tetap menjadi tantangan Istimewa dalam kesehatan ibu hamil di Indonesia. Hal ini kembali ditegaskan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Amir Fahad yang mengungkapkan kasus Konkret dari salah satu pasiennya sebagai Misalnya Konkret Akibat serius dari kekurangan asupan protein hewani selama kehamilan.
“Jadi ini problemnya soal nutrisi Tengah nih kasus ini, pasien hamil kedua dengan bekas operasi satu kali. Sebenernya kasusnya standar aja loh, Normal aja ya. Tapi setelah kita lakukan pembedahan, Ketika kita buka kulit, otot—nah problem mulai nih, ototnya udah mulai robek-robeknya ini gak Terang. Jadi Eksis perdarahan, gampang Renyah,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.
Kondisi otot yang Renyah dan mudah berdarah tersebut bukan hanya terjadi di lapisan luar, tapi juga Maju berlanjut hingga ke dalam. Menurut Amir, kondisi tersebut memperumit proses operasi persalinan.
“Kita masuk ke dalam Tengah, Rupanya juga sama kasusnya—Renyah Tengah, perdarahan Tengah. Lewat diluarkan bayinya. Alhamdulillah sih sebenernya perlengketan di dalam itu gak terlalu parah ya, Dapat kita keluarin janinnya. Lewat Ketika mulai penjahitan—nih mulai nih—otot rahimnya saya dijahit, Renyah, berdarah. Tamat ke atas pun seperti itu Tengah. Renyah, berdarah,” katanya.
Karena penasaran dengan kondisi jaringan tubuh pasien yang begitu lemah, Amir akhirnya bertanya langsung tentang pola makan sang ibu selama masa kehamilan. Ia bertanya apakah protein hewani selama ini rutin dikonsumsi. Rupanya, jawaban sang pasien cukup mengejutkan. Pasien mengaku selalu mengonsumsi makanan seperti cilok, pentol hingga seblak tanpa mengonsumsi protein hewani dan real food. Lebih lanjut, sang pasien juga mengaku Bukan pernah mengonsumsi suplemen kehamilan yang diberikan oleh dokter.
Ia menegaskan, fase pemulihan pascapersalinan menjadi sangat krusial bagi sang ibu. Karena itu, asupan protein hewani harus ditingkatkan, bukan Malah diabaikan.
“Nah, ini yang Membikin ibu ini harus ekstra nanti—ini pasca persalinannya ya. Ekstra makannya banyak protein hewani, telur, daging. Jangan kasih kendor. Dan libur semuanya makanan-makanan yang gak Terang-gak Terang. Pentol, cilok, cireng. Yang makanan gak sehat-sehat tolong dihentikan dulu. Kita perbaiki kualitas gizinya,” tegasnya.
Menurut dr. Amir, kekurangan protein hewani Bukan hanya mengganggu proses kehamilan dan persalinan, tapi juga dapat menghambat penyembuhan luka operasi.
“Karena ini sekarang Buat penyembuhan lukanya. Jangan Tamat stok protein kita kurang Bagus. Pascapersalinannya proteinnya kurang Bagus juga, akhirnya Membikin lukanya gak Dapat nyatu juga nih. Akhirnya terbukalah luka operasinya atau bahkan infeksi,” jelasnya.
“Jadi ingat ya, protein hewani itu sangat Krusial. Segera penuhi kebutuhan protein hewani sebelum hamil kalau Dapat. Dan selama kehamilan. Dan suplementasi kehamilan jangan Tamat dilepas,” tutupnya. (H-2)

