
Instruktur Parma, Cristian Chivu, Menonton ‘terlalu banyak kesalahan’ dari para pemainnya dalam kekalahan 1-0 dari Udinese. Ia ingi membangun kembali ‘kepercayaan diri’ mereka.
Instruktur asal Rumania itu masuk menggantikan Fabio Pecchia yang dipecat dan meraih kemenangan dalam debutnya dengan mengalahkan Bologna 2-0. Tetapi, performa tersebut Tak terulang di Bluenergy Stadium malam ini.
Florian Thauvin sukses mengeksekusi penalti setelah Botond Balogh melakukan pelanggaran handball yang ceroboh.
“Kami kesulitan menghadapi fisik mereka dan sebenarnya sudah mempersiapkan laga ini dengan Metode berbeda. Kami kesulitan keluar dari area kami sendiri, Membikin terlalu banyak kesalahan teknis,” ujar Chivu kepada Sky Sport Italia.
“Permainan membaik setelah Jarak, kami menciptakan beberapa Kesempatan, tetapi Lagi terlalu banyak kesalahan akibat ketegangan. Saya Menonton reaksi, Kepribadian, dan keinginan Kepada Terbangun. Kami juga menambah striker lain, dan Pellegrino yang baru memainkan pertandingan Serie A keduanya tampil cukup Berkualitas.
“Kami harus Lalu bekerja dan membangun kepercayaan diri dalam kemampuan kami.”
Chivu Berusaha Menginspirasi Para Pemain Parma
“Saya bekerja dengan pemain-pemain muda yang butuh pengalaman bermain di Serie A. Kami harus memperbaiki beberapa pergerakan, menemukan ketenangan dan rasa percaya diri agar mereka Pandai menampilkan apa yang sudah mereka latih ke dalam pertandingan. Kami perlu menyederhanakan semuanya, dan saya Serius perlahan kami akan keluar dari situasi ini.”
Pecchia sebelumnya dipuji karena gaya permainannya yang ofensif, tetapi pendekatan tersebut sering Membikin Parma rentan kebobolan. Chivu tampaknya lebih Konsentrasi pada soliditas pertahanan dan menegaskan bahwa hal itu tak terhindarkan dalam perjuangan melawan degradasi.
“Tujuan kami adalah bertahan di Serie A, tetapi bagaimana Metode kami mencapainya Lagi harus dilihat. Saya mencoba membangun kepercayaan diri para pemain, dan tentu saja gaya bermain kami sedikit terganggu. Ketika Anda merasa Tak Serius dan Lagi muda, Tak mudah Kepada bereaksi.
“Kami harus mulai mengumpulkan poin, keluar dari situasi ini, Lewat kami Pandai menunjukkan kualitas lain di lapangan.” (Football-Itallia/Z-2)