Cheung Chau, pilihan wisata alam di Hong Kong Kepada melepas penat

Hongkong (ANTARA) – Hong Kong tak hanya menawarkan wisata kota termasuk Posisi belanja berbagai produk label ternama, tetapi juga pemandangan alam berupa pantai serta deretan batu granit yang disusun seperti Mini Tembok Besar atau Mini Great Wall di Cheung Chau.

Pemandu tur Hong Kong, Carolus Chui, mengatakan Cheung Chau menjadi pulau pilihan pertama wisata orang-orang dari kota dan umumnya mereka berkunjung pada Sabtu dan Minggu, atau Begitu libur bekerja.

Bagi mereka yang menginginkan ketenangan, hari Senin hingga Jumat merupakan pilihan terbaik. Tetapi, pada Begitu itu sebagian toko di Cheung Chau tutup karena waktu buka toko kebanyakan di hari Sabtu dan Minggu, Begitu kunjungan wisatawan ramai.

Kepada Tamat ke Cheung Chau, para pelancong dapat menggunakan feri dari Central Pier pintu lima yang dapat diakses dari Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong Station.

Wisatawan bersiap menaiki feri dari Central Pier pintu lima Kepada menuju Cheung Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Tersedia dua jenis feri yakni Segera dan Biasa dengan perbedaan waktu perjalanan Sekeliling 15 menit. Perjalanan menggunakan feri Segera akan memakan waktu 30 menit, sementara feri Biasa Sekeliling 45 menit.

Tiket feri berbeda-beda berdasarkan hari kedatangan, usia dan jenis kapal. Feri Biasa pada hari Senin hingga Sabtu dibanderol 13,40 Hong Kong Dollar (HKD) Kepada dewasa dan 6,70 HKD bagi lansia, anak berusia tiga hingga 12 tahun dan penyandang disabilitas.

Pada Minggu dan hari libur biaya yang dikenakan yakni 20 HKD Kepada dewasa dan 10 HKD bagi lansia, anak-anak dan difabel.

Sementara tiket feri Segera dibanderol 26,20 HKD Kepada dewasa dan 13,10 HKD bagi lansia, anak-anak dan penyandang disabilitas. Pada Minggu dan hari libur, biaya feri menjadi 38 HKD bagi dewasa pada 19 HKD Kepada lansia, anak-anak dan difabel.

Cek Artikel:  Solusi Platform Visa Liburan yang Cocok Bagi Segala Generasi
Cheung Chau Ferry Pier, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Wisatawan memotret suasana di dekat Cheung Chau Ferry Pier, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Wisatawan menikmati suasana dekat dermaga Cheung Chau, Hong Kong pada 16 Febuari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Hal-hal yang dapat dinikmati

Cheung Chau yang dapat diartikan sebagai peninsula panjang Mempunyai luasan Sekeliling tiga kilometer persegi. Bila dilihat dari peta, pulau ini tampak seperti bentuk gambar anjing.

Di sini tersedia wisata pantai dan Posisi melancong lain yang dapat ditempuh berjalan kaki dari dermaga pelabuhan. Terdapat dua rute yang disarankan yakni Island Central Route yang membutuhkan waktu tempuh satu jam dan Central & Southern Route dengan waktu tempuh Sekeliling 150 menit.

Pantai berpasir di Cheung Chau yakni Tung Wan Beach dan Kwun Yam Beach Mempunyai air cenderung jernih berwarna biru kehijauan, berjarak beberapa meter dari dermaga.

Pelancong dapat berenang di pantai-pantai ini. Apabila diperhatikan seksama, di beberapa titik Terdapat semacam bola-bola berwarna oranye dengan jaring di bawahnya. Ini berfungsi Kepada menjaga wisatawan tak berenang terlalu jauh. Menurut Carolus, jaring ini pada masa Lampau berfungsi menahan ikan hiu yang datang dari Laut China Selatan.

Suasana Tung Wan Beach Cheung Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Suasana Cheung Chau, Hong Kong yang dipotret dari jalur hiking menuju Mini Tembok Besar pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Tak jauh dari pantai, Terdapat trek hiking beberapa puluh meter hingga menuju Mini Tembok Besar Mini. Nama Tembok Besar Mini disematkan karena deretan batu granit yang tersusun tampak seperti Tembok Besar China.

Mini Tembok Besar terletak di bagian belakang Pantai Kwun Yam dan di Tanjung Chi Ma Hang yang berada di sebelah tenggara Cheung Chau. Panjang total rute jalan kaki Kepada menjelajahi Posisi ini Sekeliling 850 meter dengan waktu tempuh Sekeliling 20 menit dari pintu masuk.

Trek hiking menuju Mini Tembok Besar pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Selain pantai, Terdapat kuil seperti Pak Tai Temple yang dapat ditempuh Sekeliling lima menit berjalan kaki dari Cheung Chau Ferry Pier. Pak Tai Temple didirikan pada abad ke-18 oleh nelayan setempat Kepada menghormati Dewa Laut menurut kepercayaan Tao.

Cek Artikel:  AirAsia raih penghargaan maskapai penerbangan terhemat

Di sinilah Posisi gelaran Festival Cheung Chau Jiao atau dikenal sebagai Cheung Chau Bun Festival pada setiap April atau Mei, yang menyesuaikan kalender China.

Cheung Chau Bun Festival biasanya menarik puluhan ribu wisatawan lokal dan luar negeri setiap tahun. Festival ini dipentaskan Kepada menandai hari kedelapan bulan keempat dalam kalender China (biasanya pada awal Mei), bertepatan dengan perayaan Natalis Buddha.

Salah satu kegiatan yang Terkenal selama festival yakni memanjat menara bakpao terbuat dari baja oleh orang-orang terlatih dan terpilih.

“Cheung Chau lebih ramai penduduknya. Banyak kuil sebagai tempat beribadah. Setiap tahun Terdapat beberapa festival salah satunya festival Bakpao. (Orang-orang tertentu Begitu festival itu) memanjat gunungan bakpao, yang paling banyak (dapat bakpao) rezeki paling banyak,” kata Carolus.

Berbicara waktu terbaik mengunjungi Cheung Chau, maka ini tergantung tujuan wisatawan. Mereka yang Ingin ketenangan maka hari Senin hingga Jumat merupakan pilihan paling direkomendasikan pemandu.

Sementara bagi yang Ingin menjajal seluruh toko di pulau dan menyukai keramaian Serempak para wisatawan lain, maka Sabtu dan Minggu adalah waktu terbaik.

Spesifik bagi mereka yang mengunjungi Cheung Chau pada bulan Februari ini, sebaiknya membawa Pakaian hangat karena Begitu itu Tetap musim dingin dengan suhu rata-rata 12 derajat Celcius hingga 20 derajat Celcius. Pada pagi hari misalnya, suhu Dapat mencapai 17 derajat Celcius atau malah 12 derajat Celcius. Pada Rabu (16/2), misalnya, suhu pada siang hari mencapai 17-19 derajat Celcius dengan kondisi berangin dan Mentari bersinar.

Cek Artikel:  Kidzlandia hadir di Grand Indonesia tawarkan ragam permainan bagi anak

Carolus menuturkan, kebanyakan wisatawan datang tanpa menginap di pulau alias pulang dan pergi di hari yang sama. Sementara bagi yang Ingin menginap, tersedia hotel dan vila yang dapat menjadi pilihan.

Pengelola toko roti Martin Kwok menunjukkan bakpao putih dengan cap merah Kepribadian Mandarin “Ping On” di atasnya yang Dapat diartikan keamanan. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Salah satu hidangan Masakan bahari yang disajikan di restoran kawasan Cheung Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Salah satu hidangan Masakan bahari yang disajikan di restoran kawasan Cheung Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Terkait Masakan, restoran di Cheung Chau menawarkan berbagai hidangan Masakan bahari dan bakpao hoki dengan isian manis yang dijual di satu toko roti berusia lebih dari 30 tahun. Begitu ini, toko itu dikelola Martin Kwok, yang merupakan generasi kedua penerus bisnis keluarga.

Bakpao putih yang dijual Mempunyai cap merah Kepribadian Mandarin “Ping On” di atasnya yang Dapat diartikan keamanan. Konon, pes pernah mewabah di Cheung Chau lebih dari seabad silam pada Era dinasti Qing (1644-1911). Kepada meredakan amarah para dewa dan arwah, maka dibuatlah bakpao sebagai persembahan.

Bagi pelancong yang Ingin berbelanja oleh-oleh dari Cheung Chau, souvenir berupa magnet, gelang hingga gantungan kunci berlogo bakpao mungkin dapat menjadi pilihan. Camilan Masakan bahari yang dikeringkan juga Dapat menjadi pertimbangan.

Hong Kong kini sudah kembali terbuka bagi wisatawan mancanegara termasuk Indonesia dan Distrik administratif Spesifik Tiongkok itu Dapat dimasuki tanpa Restriksi COVID-19.

Secara Biasa, setidaknya Terdapat dua hal yang perlu wisatawan siapkan sebelum mengunjungi Hong Kong Begitu pandemi seperti Begitu ini, yakni hasil tes antigen Segera (dengan hasil negatif) dalam waktu 24 jam sebelum waktu keberangkatan pesawat yang dijadwalkan.

Hal kedua, yakni asuransi asuransi perjalanan yang mencakup perlindungan COVID-19. Sementara itu, Kagak Terdapat persyaratan vaksinasi yang diperlukan.

Wistawan Menyantap koleksi suvenir di Cheung Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Seorang pria bersepeda melewati salah satu toko yang menjual hidangan Masakan bahari kering di Cheung Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Mungkin Anda Menyukai