Chandra Asri Raup Pendapatan Rapi USD2,15 Miliar di 2023

Liputanindo.id JAKARTA – Perusahaan industri Petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan pendapatan bersih senilai 2,15 miliar dolar Amerika Perkumpulan (AS) sepanjang tahun 2023.

Perseroan melaporkan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA/nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) senilai 130 juta dolar AS pada tahun 2023, atau meningkat 2.352 persen year on year (yoy) dibandingkan capaian EBITDA senilai 5,3 juta dolar AS pada 2022.

Perusahaan juga mempertahankan Liquidity Pool yang kuat pada 2023 sebesar 2,67 miliar dolar AS, yang terdiri dari kas dan setara kas senilai 1,44 miliar dolar AS, Surat Berharga senilai 1,02 miliar dolar AS, dan Fasilitas Committed Revolving Credit senilai 201 juta dolar AS,”

Cek Artikel:  Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Sudah 35%

“Dengan pencapaian itu, posisi aset perseroan menjadi senilai 5,61 miliar dolar AS pada tahun 2023, atau meningkat 13,9 persen (yoy) dibandingkan posisi aset 4,92 miliar dolar AS pada tahun 2022,” ujar Direktur TPIA Suryandi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Posisi aset tersebut terdiri dari porsi liabilitas dan ekuitas masing-masing senilai 2,62 miliar dolar AS dan 2,99 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Dalam kesempatan ini, Suryandi menjelaskan perseroan telah berganti nama dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk pada 2023, sebagai upaya mendukung ekspansi dari bisnis petrokimia menjadi sektor infrastruktur.

Terdapatpun, ekspansi ini dimulai melalui anak perusahaan yaitu Chandra Daya Investasi (CDI) yang mengakuisisi Krakatau Chandra Kekuatan dan Krakatau Tirta Industri yang masing-masing merupakan bisnis energi dan air.

Cek Artikel:  Diikuti 10 Ribu Pelari, BNI UI Half Marathon 2024 Berjalan Sukses

“Krakatau Chandra Kekuatan juga berinvestasi hingga 200 juta dolar AS untuk meningkatkan kepemilikannya di Krakatau Posco Energy (KPE) dari 10 persen menjadi 45 persen, serta rencana pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt setelah menyelesaikan keputusan investasi,” ujar Suryandi.

Selain itu, pada akhir 2023, perseroan bermitra dengan The Electricity Generating Public Company Limited (EGCO) melalui investasi EGCO di CDI dengan total investasi sebesar 194 juta dolar AS.

Selain itu, pada tahun lalu perseroan telah mencapai kemajuan signifikan dalam rencananya membangun Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride berskala dunia, dengan menjalin kesepakatan dengan INA. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai