Cetak 6.000 Hektare Sawah Baru, Nagekeo Berpeluang jadi Lumbung Pangan Nasional

Cetak 6.000 Hektare Sawah Baru, Nagekeo Berpeluang jadi Lumbung Pangan Nasional
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menanam padi Serempak petani di persawahan Desa Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.(DOK Humas Pemprov NTT)

KABUPATEN Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi menjadi lumbung pangan nasional Buat mendukung swasembada pangan setelah pemerintah mencetak 6.000 hektare di Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa.

“Posisi lahan cetak awah baru seluas 6.000 hektare ini dan dialiri air sungai Aesesa melalui Bendungan Sutami. Airnya cukup, lahannya subur, datar. Saya Menyaksikan sendiri produksifitasnya Dapat mencapai Sekeliling 7 ton per hektare dengan ditanami dua kali,” kata Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, Minggu (19/1).

Andriko mengunjungi areal persawahan di sana sejak Jumat pekan Lewat dan melakukan penanaman padi Serempak petani.

Adapun Bendungan Sutami beroperasi sejak 1975, Bisa mengairi areal persawahan seluas 6.500 hektare dan kapasitas air 7.500 liter per detik.  Andriko mengatakan, lahan persawahan yang cukup besar di Nagekeo tersebut dapat memberikan kontribusi mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian pangan secara berkelanjutan dan bebas impor. 

Cek Artikel:  Penimbun Pertalite di Bali Ditangkap Petugas

Dia juga minta bupati setempat segara menyusun grand desain Buat mengoptimalkan keseluruhan lahan yang Eksis. “Ha ini dan tentunya menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat apabila kita menjadi salah satu penyumbang lumbung pangan nasional,” tambah Andriko.

Dia mengatakan, Krusial Buat mencetak sawah baru, tetapi yang paling adalah membangun irigasi-irigasi dengan saluran-saluran yang Bagus melalui pembangunan embung yang terdapat di titik-titik lahan dalam rangka produktivitas pertanian. (S-1) 

Mungkin Anda Menyukai