Cerita pesepeda yang menepi di tengah pemogokan nasional di Paris

Jakarta (ANTARA) – Para komuter di Paris mengayuh sepeda menuju tempat kerja di tengah suhu yang Dekat membeku pada Kamis (19/1). Mereka memanfaatkan jaringan jalur sepeda yang baru diperluas di ibu kota, melewati sistem transportasi Lazim yang lumpuh akibat pemogokan nasional terhadap rencana reformasi pensiun.

Pekerja di seluruh Prancis keluar dari pekerjaan mereka, mengakibatkan Dekat Enggak Eksis kereta lokal atau regional yang beroperasi dan mendatangkan malapetaka pada Lampau lintas bus dan metro di ibu kota, Reuters melaporkan pada Jumat (20/1) waktu setempat.

Tetapi jalur sepeda baru sepanjang 50 mil yang diluncurkan oleh Balai Kota Paris sejak pandemi telah membantu Penduduk Paris mengalahkan pemogokan dengan naik sepeda dan skuter mereka menuju ke kota.

Cek Artikel:  Rekomendasi spot wisata menarik di kawasan Kota Lamban Surabaya

“Dingin, tapi saya Eksis ujian akhir di universitas karena itulah mengapa saya mengambil sepeda saya,” kata Marinella Mighiglieri, seorang mahasiswa Peru kepada Reuters di jalur sepeda Boulevard Sebastopol, salah satu jalur tersibuk di dunia menurut City of Paris.

“Aksi ini mengerikan, Enggak pernah terjadi seperti itu di negara saya, tetapi di sini terlihat alami. Saya sudah terbiasa,” katanya.

Kota Paris sekarang membanggakan lebih dari 350 kilometer jalur sepeda setelah Walikota Sosialis Anne Hidalgo menginvestasikan lebih dari 150 juta euro Buat infrastruktur sepeda baru.

Lampau lintas jalur sepeda sering melonjak selama pemogokan baru-baru ini. Pemogokan metro terakhir di Paris pada 10 November meningkatkan penggunaan jalur sepeda sebesar 80 persen dari rata-rata penggunaan harian bulan itu.

Cek Artikel:  Fasilitas Karaoke Menambah Kemeriahan Menginap di Sutan Raja Hotel Palu Sulawesi Tengah

Di Rue de Rivoli, jalan raya terkenal yang melewati Museum Louvre, kerumunan pengendara sepeda memenuhi Paris.

Camille (34) mengatakan dia bersepeda pulang setelah dia harus menutup restorannya di kawasan pusat bisnis pada hari itu karena pemogokan.

“Ini Akurat-Akurat menjengkelkan. Seluruh orang bekerja dari jarak jauh, jadi saya kehilangan bisnis hari ini,” gerutu Camille.

Komuter lain, yang harus mendapatkan sepeda Uber di stasiun Gare du Nord setelah berjuang mencapai ibu kota dari pinggiran utara, mengecam aksi para pekerja yang mogok.

“Mengerikan. Mereka Akurat-Akurat menyebalkan,” kata Perempuan yang hanya menyebutkan namanya sebagai Lola.

Tetapi, Enggak Seluruh pengendara sepeda mengutuk para pemogok. Setidaknya Eksis Emy Facconier (26) yang memaklumi aksi pemogokan massal itu.

Cek Artikel:  Cukang Taneuh, Green Canyon Pangandaran yang Mistis Sekaligus Eksotis

“Ini adalah perjalanan yang Konkret, tapi Enggak apa-apa, rasanya menyenangkan, dan saya mengerti mengapa mereka melakukan aksi itu,” kata dia.

Mungkin Anda Menyukai