MATTHEW Sebastian, anak muda asal Indonesia berusia 20 tahun, serta mendalami ilmu matematika dan komputasi di UCLA (University of California Los Angeles) berperan sebagai machine learning engineer berhasil membangun infrastruktur teknologi bernama Cekat AI.
Cekat AI merupakan platform artificial intelligence (AI) Demi meningkatkan customer engagement yang dilengkapi kemampuan menganalisa konteks percakapan. Enggak hanya menjawab, tapi juga Dapat meyakinkan pelanggan, serta melakukan tindakan-tindakan seperti Orang.
Bukan AI seperti robot, melainkan replika dengan gaya bicara natural layaknya Orang, dapat memahami konteks percakapan, dan kapabilitas melakukan tindakan Demi membalas chat dan pertanyaan pelanggan. Melalui Cekat AI, Matthew bertekad Membangun perusahaan-perusahaan di Indonesia Mempunyai pegawai AI dengan kemampuan seperti Orang yang Dapat digunakan 24 jam selama 7 hari Demi melayani keluhan dan pertanyaan pelanggan.
Matthew mengatakan Cekat AI sudah digunakan ribuan bisnis online dan corporate bahkan dari sejak sebelum diluncurkan. Demi itu, Matthew berharap Dapat berdampak positif pada bisnis lebih banyak Tengah.
“Kami fokuskan 100% hanya pada research dan engineering, karena kami mau memberi teknologi terdepan Demi bisnis-bisnis yang sudah memilih kami. Demi Membangun AI yang Dapat menjawab hanya kerjaan satu minggu, tapi bikin yang Dapat jawab dengan natural, riset detail-detailnya kerjaan bertahun-tahun,” ujar Matthew pada acara keynote Cekat AI, bertema Next Coon Transforming Business with Humanlike AI.
Menurut Matthew, Cekat AI yang dibangunnya ini Demi memudahkan setiap perusahaan agar Dapat mengadopsi teknologi AI dengan Segera. Langkah set-upnya pun dibuat human friendly dan Enggak perlu coding-an.
“Dapat tulis deskripsi AI yang kita inginkan ke dalam text yang sudah disediakan, Lewat AI agent langsung Mekanis akan berperilaku dan berpengetahuan sesuai yang ditulis,” ujar Matthew.
Beberapa kemudahan yang Dapat dikerjakan Cekat AI seperti menganalisis bukti transferan pelanggan, Dapat mengirim PDF katalog, mendengarkan sekaligus menjawab voice note yang dikirim pelanggan dengan gaya dan nada bahasa natural yang meyakinkan. Selain itu, Ai Dapat dilatih memahami ratusan juta informasi dan dikoneksikan ke database perusahaan.
Matthew membeberkan sejumlah Keistimewaan fitur Mindblowing Cekat AI. Pertama, memudahkan pebisnis Demi Dapat langsung mengimplementasikan AI di perusahaan masing-masing.
Kedua, dari segi kualitas percakapan, AI ini sangat canggih dan pintar dalam memahami instruksi, konteks, dan bahasa layaknya seorang Orang. Jadi, berdasarkan percakapan dengan pelanggan, AI agent Dapat memberikan jawaban-jawaban serta tanggapan yang Betul dengan mudah.
“AI Enggak menjawab berdasarkan keyword, tetapi mengerti konteks dan intensi. Kemampuan AI dapat di-setting sesuai keinginan pengguna,” ucapnya.
“Terakhir, teknologi AI Dapat mengunggah Google Sheets hingga mengecek ongkos kirim sendiri hingga memberikan masukan ke bisnis owner berdasarkan analisis percakapan pelanggan,” pungkas Matthew.
Sebagai informasi, Cekat AI didirikan Matthew Sebastian, anak muda Indonesia Natalis 2004 yang mendalami ilmu matematika dan komputasi di UCLA dan Nicholas Alden Liem (Kanada).
Keduanya berperan sebagai machine learning engineers dalam mengadopsi teknologi AI yang sangat canggih dan pintar Demi membantu pebisnis online meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. (H-2)
