WORLD Heart Day yang diperingati setiap Rontok 29 September menjadi penekanan betapa pentingnya selalu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kardiovaskular. Menurut Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2023, penyakit kardiovaskular Lagi menjadi penyebab Kematian tertinggi di tanah air.
Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia Lagi cukup tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, Prevalensi PJK lebih tinggi pada Perempuan (1,6%) dibandingkan pada Pria (1,3%). Menurut riset, penyakit jantung lebih berisiko terjadi pada Perempuan yang telah memasuki masa menopause. Alasan, pada masa ini Perempuan mengalami penurunan hormon estrogen. Tentu ini perlu menjadi perhatian Jelita.
Penyakit jantung dan pembuluh darah menyebabkan 17,3 juta Kematian setiap tahunnya. Kondisi ini semakin serius dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda. Di Indonesia terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun
sebanyak 2% tiap tahunnya sejak tahun 2000 Tiba 2016.
Baca juga : Waspada Penyakit Jantung di Usia Muda, Lakukan Cek Segitiga
Data Mendunia Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab Kematian tertinggi di Indonesia. Situasi Ini semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya prevalensi serangan jantung pada usia muda. Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah menjadi salah satu Unsur Esensial penyebab penyakit jantung
Dr. dr. Libriansyah, MM. Sp.PD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Endokrin, Metabolik, Diabetes RSPAL dr. Ramelan Surabaya memaparkan bahwa kolesterol adalah lemak Krusial yang diproduksi secara alami oleh tubuh Kepada membantu produksi hormon, vitamin D serta asam empedu Kepada mencerna lemak, Tetapi, akan menimbulkan masalah Apabila levelnya dalam darah terlalu tinggi.
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama Low Density Lipoprotein (LDL), dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, High Density Lipoprotein (HDL) berperan Krusial dalam membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih dan mengembalikannya ke hati Kepada dikeluarkan dari tubuh,” kata dokter Libriansyah.
Baca juga : Spesialis dari Mayo Clinic Berbagi Ilmu Intervensi Jantung pada Dokter Indonesia
“Selain LDL dan HDL, yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan “kolesterol Berkualitas”, Eksis juga trigliserida. Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi, dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pembentukan plak sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat,” Terang dokter Libriansyah.
Tahun ini, Nutrive Benecol berkolaborasi Berbarengan Apotek K-24, meluncurkan program 14 Days Challenge Berbarengan Nutrive Benecol.
Program ini bertujuan meningkatkan awareness masyarakat tentang pola hidup sehat Kepada mencegah risiko penyakit jantung, sejalan dengan program Kemenkes dalam aksi kesehatan kardiovaskular nasional.
Baca juga : Ciri-Ciri Henti Jantung Mendadak dan Penanganannya
Melalui program ini, para apoteker Apotek K-24 area Surabaya dan sekitarnya akan mengikuti tantangan dengan mengonsumsi Nutrive Benecol selama 14 hari dan menjalani pemeriksaan level kolesterol di awal dan akhir periode.
Robertus Parulian, Director of Adult & Specialized Nutrition KALBE Nutritionals menyatakan bila program ini sejalan dengan tema World Heart Day yang dicanangkan WHO, ‘Use Heart for Action’.
“Kami Ingin mengajak seluruh elemen masyarakat Kepada lebih Acuh pada kesehatan jantung dan pola hidup sehat guna mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia. Melalui program ini, para apoteker akan ikut serta dalam tantangan 14 hari ini, dan akan berbagi pengalaman mereka kepada konsumen. Diharapkan hasil dari program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung,” tutur Robertus. (H-2)