Ceferin klaim 99 persen orang puas dengan format baru Aliansi Champions

Presiden UEFA Aleksander caferin (www.tv360nigeria.com)

Ceferin klaim 99 persen orang puas dengan format baru Aliansi Champions

Sepakbola   
Editor: Novelia Tri Ananda   
Selasa, 25 Februari 2025 – 09:23 WIB

Liputanindo.id – Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengklaim bahwa 99 persen orang puas dengan format baru Aliansi Champions yang diterapkan musim ini.

“Saya hanya mendengar respon-respon positif. Awalnya, Pusat perhatian diarahkan pada berbagai kritik, yang muncul di manapun Ketika Eksis perubahan. Saya memperkirakan 99 persen orang Ketika ini puas dengan Aliansi Champions yang diperbarui,” kata Ceferin dikutip dari surat Berita Slovenia, DELO, Selasa.

“Kompetisinya bahkan semakin sulit diprediksi dibanding sebelumnya, Kagak seorang pun Paham apakah mereka akan lolos Tamat Ketika terakhir. Ini kesuksesan yang sempurna, dan penilaian (rating) Aliansi Champions sangat bagus,” lanjutnya.

Cek Artikel:  Asnawi dan Ernando Ari Tak Masuk Daftar Pemain Timnas Indonesia Yang Dipanggil Shin Tae-yong

Format delapan grup yang digunakan sebelumnya kini digantikan dengan fase Aliansi berisi 36 tim, sehingga kompetisi ini memainkan lebih banyak pertandingan dan lebih banyak klub yang terlibat. Masing-masing tim bermain melawan delapan Musuh yang berbeda di fase Aliansi. Niat awal UEFA adalah Buat meningkatkan jumlah pertandingan di antara klub-klub terbesar Eropa pada fase awal kompetisi ini.

Fase Aliansi kemudian diikuti oleh fase playoff gugur bagi tim-tim yang menghuni posisi kesembilan Tamat 24 di klasemen akhir. Pemenang Aliansi Champions 15 kali, Real Madrid, bermain melawan Pemenang 2023 Manchester City, dan laga itu mengukir rekor baru Buat tayangan yang disiarkan secara langsung melalui platform Prime Video di Britania Raya, setelah leg pertama laga itu disaksikan oleh lebih dari empat juta pemirsa.

Cek Artikel:  Juventus Akhirnya Segera Resmikan Transfer Koopmeiners

Meski demikian, Aliansi Champions dengan format baru menghadapi kritik seputar kesejahteraan para pemain dan meningkatnya disparitas antara klub-klub Eropa dengan klub-klub lain di piramida sepak bola. Para penggemar pun memprotes perubahan itu, dan Aliansi-Aliansi domestik juga cemas bahwa format yang diperbesar akan mengancam masa depan divisi-divisi mereka.

Pada reformasi UEFA lainnya, asosiasi sepak bola Eropa itu juga memperkenalkan peraturan biaya skuad (squad cost rule) menjelang musim 2023/2024. Peraturan itu mengatur bahwa total pengeluaran klub Buat transfer, gaji, dan biaya agen Kagak boleh melampaui pemasukan mereka.

Musim ini, biaya itu Tetap ditoleransi Tamat 80 persen, dan akan diturunkan menjadi 70 persen Buat musim depan.

Cek Artikel:  Gudmundsson Mengaku Kecewa dengan Fans Genoa, Kenapa?

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai