RABU (24/1), Presiden Joko Widodo mengumumkan dirinya selaku kepala negara dan kepala pemerintahan boleh berkampanye dan berpihak dalam Pemilu 2024. Rabu sepekan kemudian (31/1),
Editorial
Peringatan untuk Jokowi
KERESAHAN publik menyaksikan langkah-langkah eksesif Presiden Joko Widodo yang melawan demokrasi, kian memuncak. Keresahan itu berhimpun dengan kegeraman dan amarah. Marah karena semakin diingatkan,
Ambruknya Legitimasi Pemilu
KIAN hari, kian terasa publik mulai jengah dengan manuver-manuver politik niretika yang dipertontonkan elite dan penguasa secara telanjang. Tanpa rasa malu praktik penyalahgunaan kewenangan
Menyambut Perlawanan dari Kampus
ADA postulat, ketika dunia kampus mulai bersikap dan bergerak maka negara memang sudah dalam situasi gawat darurat. Eksis pula aksioma, tatkala sivitas akademika mulai
Debat Capres bukan Alat Gosip
DEBAT pamungkas pilpres bakal digelar Minggu, 4 Februari. Pamungkas berarti menyelesaikan ataupun mengakhiri. Pamungkas juga dapat dimaknai sebagai perusak ataupun penghancur, bila dalam konteks
Guru Besar bukan Partisan
GERAKAN moral sivitas akademika untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo agar menegakkan etika dan kembali ke koridor demokrasi bergulir layaknya bola salju. Tercetus dari Universitas
Akhiri Manipulasi Demokrasi
KENEGARAWANAN Presiden Joko Widodo berada di titik nadir dalam kubangan praktik politik yang tidak lagi menjunjung moral dan absen dari etika. Publik kian risau
Noda Paripurna Pencawapresan Gibran
LENGKAP sudah jelaga pelanggaran etika terkait dengan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Di hulu, putusan Mahkamah Konstitusi yang membukakan jalan
Cendekiawan bukan Buzzer
KAUM cendekiawan bukanlah mereka yang berumah di atas angin. Meski kerap dianggap sosok suci yang mendakwahkan kebenaran, ia tetaplah menjejak bumi sebagai penjaga moral
Teladan Defisit Rasuah Melejit
KEGELISAHAN anak bangsa tentang kondisi mutakhir negeri ini semakin menjadi-jadi. Setelah sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi yang dimotori guru besar, kini sejumlah mantan