Editorial

KESELAMATAN berkendara di negeri ini seperti kurang dihargai. Lihat saja di jalan raya, masih banyak orang mengendarai motor tanpa memakai helm. Padahal, benda itu

MAGANG sejatinya instrumen penting bagi mahasiswa sebagai kesempatan sekaligus peluang mendapatkan pengalaman, wawasan profesional, dan keterampilan praktis di tempat kerja. Kalau proses magang itu

BERBEDA dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Daerah Tertentu Jakarta (DKJ) yang bisa dibahas hanya dalam waktu 4 hari dan langsung disetujui masuk ke rapat

RESOLUSI Dewan Keamanan (DK) PBB terhadap Israel telah dikeluarkan. Babak baru jatuhnya resolusi ini tidak lain dan tidak bukan terjadi lantaran Amerika Perkumpulan, sekutu

SUDAH bolak-balik jatuh, masih tertimpa tangga. Pelesetan dari perumpamaan itu kiranya sangat pas menggambarkan nasib kelas menengah di Indonesia saat ini. Mereka harus bolak-balik

PERADABAN bangsa ini masih belum beranjak menuju level tinggi. Lihatlah bagaimana penghormatan terhadap lingkungan yang jauh dari keadaban. Penjarahan timah, misalnya, dilakukan secara terang-terangan,

SESAMA aparat penegak hukum mestinya tidak saling mendahului. Mereka tidak boleh saling menyalip demi memperebutkan sebuah kasus hukum, karena hal itu sungguh memalukan. Rebutan

KEBAKARAN dan ledakan Penyimpanan Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya TNI-AD di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengagetkan masyarakat sekitar. Insiden itu terjadi pada Sabtu

DILEMA soal perberasan belum juga berkesudahan. Sejak dulu hingga kini, soal beras selalu memantik masalah, baik ketika panen raya maupun di kala sebaliknya. Sudah

DALAM UUD 1945 disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan harus sama rata di seluruh penjuru Tanah Air agar tercapai kehidupan