Editorial

SERUAN kritis dan sorotan tajam para cendekiawan, guru besar, dan aktivis terhadap polah tingkah keberpihakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dianggap serius oleh Jokowi.

TINGGAL dua hari lagi masa pencoblosan Pemilu 2024 berlangsung. Tetapi, kekhawatiran pesta demokrasi akan berlangsung tidak jujur, tidak adil, tidak bebas, dan tidak transparan

LAYAKNYA sebuah kompetisi, pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) memiliki aturan main agar berlangsung fair dan tidak kebablasan untuk diintervensi, termasuk untuk menentukan pemenangnya. Ia harus memenuhi kritera

BESOK, rakyat di negeri ini akan menentukan nasib bangsa ke depan. Pilihan mereka di bilik suara akan menentukan apakah nasib bangsa ini akan diserahkan

HARI ini, setiap warga negara yang memiliki hak suara punya dua tugas penting. Pertama, menyalurkan suara. Kedua, setiap kita juga harus ikut mengawal dan

PERHELATAN demokrasi melalui pemilihan umum lima tahunan di Tanah Air nyaris usai. Jutaan masyarakat terlihat begitu antusias menggunakan hak suara mereka untuk memilih pemimpin

PEMUNGUTAN suara sudah usai. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei juga sudah mendekati rampung. Tetapi, perlu kita ingatkan, proses Pemilu 2024 belumlah selesai. Perjalanan

TIAP kali pemilu digelar, tiap kali pula isu kecurangan mengemuka. Bak dua sisi mata uang, pemilu dan kecurangan selalu berdampingan. Di pemilu kali ini

PADA kegiatan apa pun, penyelenggara pasti bertekad agar kegiatan yang ditangani berlangsung sukses dan lancar. Mereka juga menjadi penegak aturan main bila ada silang

KISRUH penghitungan suara lewat input di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU tidak bisa dianggap remeh. Seperti halnya hasil quick count (hitung cepat), Sirekap memang