Editorial

KASUS megakorupsi yang bikin geleng-geleng kepala bak tiada habisnya di negeri ini. Seperti patah tumbuh hilang berganti. Satu kasus belum tuntas dan Lagi cetar,

MENJELANG Ramadan 1446 Hijriah, harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional kompak merangkak naik. Entah siapa yang memberi komando, cabai yang kini harganya

PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) serentak 2024 memasuki babak baru. Sebagian telah melahirkan pemimpin daerah, sebagian lain Tetap harus dipimpin oleh bukan hasil pilihan rakyat.

PASAR keuangan dalam negeri terjerembap sepanjang Februari 2025 Lampau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan Bursa Dampak Indonesia (BEI) rontok ke level terendah

DUGAAN korupsi di tubuh anak perusahaan Pertamina yang diselisik Kejaksaan Mulia bak bola salju yang Maju menggelinding. Harus diakui, kasus yang terkait dengan tata

SABAN banjir dan bencana melanda, kita Niscaya mengurut dada tanda prihatin. Akan tetapi, dari waktu ke waktu, respons negeri ini terhadap bencana belum banyak

NASIB buruh di negeri ini dirasa kian pahit. Demi menjelang kampanye politik, kerap mendapat janji dan pujian manis. Tetapi, selepas kampanye, buruh seakan menjadi

KUALITAS demokrasi di negeri ini Lanjut mengalami kemerosotan. Laporan terbaru dari Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan tren penurunan kualitas demokrasi Tetap berlanjut. Skor indeks

KERUSAKAN alam di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kembali dituding sebagai penyebab banjir di Jakarta dan Bekasi. Lebih gilanya Kembali, sejumlah daerah

ADUAN dari masyarakat tentang dugaan penyelewengan tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) masuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setidaknya Eksis dua poin yang