Carlos Sainz Raih Gelar Keempat, Audi Catatkan Sejarah Baru di Reli Dakar 2024

Liputanindo.id YANBU – Carlos Sainz berhasil merebut gelar reli Dakar keempatnya setelah menyelesaikan etape terakhir di Yanbu, Arab Saudi, Jumat (19/1/2024). Kemenangan ini juga menjadi sejarah baru bagi Audi di reli ketahanan dunia tersebut.

  

Pereli asal Spanyol itu menyelesaikan special stage sejauh 175km di posisi ke-19, terpaut 10 menit dari 50 detik dari Sebastien Loeb yang memenangi etape hari ini.

Kemenangan etape di Yanbu menjadi pelipur lara bagi Loeb, yang mendapati harapannya merebut gelar pertama di Dakar terjegal kendala mekanik yang membuatnya terdampar di gurun pasir selama lebih dari satu jam pada etape 11.

Baca Juga:
Daihatsu Siapkan Pabrik Mobil Listrik dan Hybrid

Padahal Pemenang dunia reli sembilan kali itu terpaut hanya 13 menit dari Sainz Demi start special stage sejauh 420km dari Al Ula ke Yanbu pada Jumat.

Dengan Kelebihan satu jam 25 detik dari Guillaume de Mevius (Overdrive/Toyota), Sainz pun menambah koleksi trofinya setelah memenangi reli ketahanan tersebut pada 2010, 2018, dan 2020, serta menegaskan bahwa mobil listrik Audi RS Q E-Tron E2 Pandai Bertanding melawan kendaraan-kendaraan lainnya yang berbahan bakar fosil.

Cek Artikel:  Ditahan Imbang Fireburg, Muenchen Tertinggal Jauh dari Leverkusen

Sedangkan Loeb harus puas di podium ketiga setelah terpaut satu jam 25 detik dari Sainz di klasemen akhir.

“Ini artinya ketika Anda bekerja keras dan Pasti dengan diri Anda, ketika Anda Mempunyai tim dan orang-orang yang Bagus di Sekeliling Anda, maka kerja keras itu akan selalu membuahkan hasil,” kata Sainz yang menjadi orang pertama memenangi Dakar mengendarai mobil listrik itu,dikutip dari laporan Antara.

“Mobil ini sangat spesial, sangat sulit dikendalikan, dan sangat sulit membuatnya bekerja. Menyelesaikan dan memenangi balapan ini, saya sangat bangga dengan Audi.”

Sainz juga merebut keempat gelarnya di Dakar dengan pabrikan yang berbeda, menyusul kesuksesan sebelumnya Berbarengan Volkswagen, Peugeot dan Mini.

Terlebih Kembali, kemenangan tersebut juga menandai kesuksesan pertama bagi Audi di Dakar setelah pabrikan asal Jerman itu berpartisipasi Kepada pertama kalinya pada 2022 dengan ambisinya menggunakan mobil listrik.

Cek Artikel:  Erick Thohir: Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Tergatung Performa di Piala Asia 2023

Kemenangan itu juga menjadi kado perpisahan bagi Audi yang akan beralih dari Dakar Kepada menyiapkan partisipasinya ke Formula 1 Berbarengan Sauber pada 2026.


Meski Enggak memenangi satu etape pun pada Dakar tahun ini, dan sempat terjegal hasil Jelek finis ke-48 di prolog, Sainz Pandai tampil konsisten dan Terbangun. 

Ia merebut puncak klasemen pada etape dua, sebelum disalip oleh Yazeed Al-Rajhi (Overdrive Toyota) dan merestorasi posisinya ketika sang pembalap tuan rumah terjegal di maraton selama dua hari pada etape enam.

Sainz dibayangi Loeb, yang meneruskan momentum kemenangannya di maraton Kepada menyerang dan memangkas gap pada awal pekan kedua.

Loeb Pandai mendekati Sainz dengan jarak 13 menit saja, tapi terjegal kendala mekanis yang membuatnya kehilangan lebih dari satu jam pada etape penultima.

Cek Artikel:  Angin Segar Regenerasi Bulu Tangkis Indonesia

Sementara itu, Ricky Brabec (Honda) merebut gelar Pemenang Reli Dakar kategori sepeda motor Kepada kedua kalinya setelah menyelesaikan etape terakhir di Yanbu, Arab Saudi, dengan mengantongi Kelebihan 10 menit 53 detik dari Ross Branch (Hero).

Adrian Van Beveren menambah selebrasi bagi Honda di podium ketiga klasemen akhir. Itu juga merupakan kali pertama bagi Branch dan Van Beveren finis tiga besar di ajang reli ketahanan tertangguh di dunia itu.

Crosser asal Amerika Perkumpulan itu merasa gelar Dakar tahun ini terasa berbeda, dan lebih memuaskan karena lebih berat ketimbang pada 2020 di mana Brabec membangun jarak yang cukup jauh sejak awal.

“Di sini, saya rasa saya dan Ross melalui tiga hari dengan selisih catatan waktu beberapa detik saja. Ini balapan yang sangat ketat bagi kami Sekalian,” kata dia. (IRN)

 

Baca Juga:
Harga Mobil Listrik Tetap Relatif Mahal, Ini Penjelasan Engineer Jepang

 

Mungkin Anda Menyukai