SEKOLAH Kajian Stratejik dan Dunia (SKSG) Universitas Indonesia menggelar focus group discussion (FGD) dengan topik Membangun Ketahanan Kota: Jakarta Tanpa Tawuran.
Muhammad Syaroni Rofii, dosen Ketahanan Nasional, Sekolah Kajian Stratejik, dan Dunia UI yang juga ketua pengabdian masyarakat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Pihaknya, kata Syaroni, menyadari bahwa tantangan dan persoalan kota besar seperti Jakarta sangat banyak dan kompleks. Salah satunya adalah tawuran, baik antarkampung maupun antarsekolah.
Baca juga : Pascatawuran Kaum, Arus Lampau Lintas di Kawasan Manggarai Kebiasaanl
Menurutnya, persoalan tawuran yang masih sering terjadi di DKI Jakarta patut menjadi perhatian stakeholder demi membangun kota yang tangguh.
“Maka dari itu kami mengundang para stakeholder untuk mendalami persoalan tersebut dan mencari solusinya,” ujar Syaroni yang juga Sekretaris Program Doktor Kajian Stratejik dan Dunia UI.
Kagiatan yang diselenggarakan di Kampus UI Salemba ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat. Hadir sebagai pembicara KH Syamsul Maarif (Ketua PWNU DKI), AKP Seala Syah Alam (Polda Metro Jaya), Dr Drs. Arthur Josias Simon (Kaprodi Ketahanan Nasional SKSG UI).
Baca juga : Polda Metro Jaya Catat Delapan Aksi Tawuran Terjadi Sejak Awal Ramadan 2023
Pengabdian Masyarkat ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia. Salah satu luarannya adalah buku saku yang nanti akan dibagikan ke sekolah-sekolah.
Peserta FGD berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar dari kawasan sekitar kampüs UI, seperti sekolah di kawasan Jakarta Pusat hingga Jakarta Utara.
Masalah sosial tawuran masih terus terjadi di Jakarta dan akhir-akhir ini semakin marak. Dalam dua hari terakhir saja, polisi menggagalkan dua potensi tawuran di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. (Z-6)
