Cancel Culture di Korea Selatan Fenomena, Akibat, dan Contohnya

Cancel Culture di Korea Selatan: Fenomena, Dampak, dan Contohnya
Cancel Culture di Korea selatan(Dok. VOI)

CANCEL culture di Korea Selatan adalah fenomena sosial di mana individu, terutama selebriti dan figur publik, dikritik dan dikucilkan oleh masyarakat karena tindakan atau pernyataan yang dianggap kontroversial. Fenomena ini sangat kuat di Korea karena pengaruh besar dari netizen (K-Netz) dan media yang Segera menyebarkan isu.

Penyebab Cancel Culture di Korea Selatan

Cancel culture Dapat terjadi karena berbagai Argumen, di antaranya:


  1. Bullying di Sekolah (School Violence)


    Banyak figur publik yang dibatalkan setelah dugaan perundungan di masa Lewat terungkap. Korea Mempunyai kesadaran tinggi terhadap kasus bullying, sehingga skandal ini sering menjadi perbincangan besar.


  2. Komentar Rasis atau Seksis


    Pernyataan yang dianggap Kagak sensitif terhadap ras, gender, atau Golongan tertentu sering kali memicu reaksi keras dari publik.


  3. Dugaan Pelecehan Seksual


    Tuduhan terkait pelecehan, meskipun belum terbukti, Dapat berdampak besar terhadap karier seseorang.


  4. Tindakan Ilegal


    Selebriti atau figur publik yang terlibat dalam kasus narkoba, perjudian, atau penghindaran pajak sering kali langsung dikritik dan dikucilkan.


  5. Skandal Kencan


    Dalam industri K-Pop, skandal kencan Lagi menjadi isu sensitif, terutama Kalau penggemar merasa kecewa dengan idola mereka.

Akibat Cancel Culture di Korea Selatan

Cancel culture Mempunyai Akibat yang cukup besar, Berkualitas secara positif maupun negatif.

Akibat Positif

✅ Meningkatkan Kesadaran Sosial – Membantu meningkatkan kesadaran akan isu-isu Krusial seperti bullying, pelecehan, dan diskriminasi. ✅ Menegakkan Akuntabilitas – Figur publik menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. ✅ Memberikan Keadilan bagi Korban – Kasus yang sebelumnya Kagak mendapat perhatian kini lebih mudah diangkat ke publik.

Akibat Negatif

❌ Hukuman Sosial Tanpa Bukti – Banyak figur publik dihukum secara sosial meskipun belum terbukti bersalah. ❌ Karier yang Hancur Permanen – Beberapa orang kehilangan pekerjaan dan sulit kembali ke industri hiburan. ❌ Tekanan Psikologis yang Berat – Banyak selebriti mengalami depresi dan kecemasan akibat tekanan dari publik dan media.

Misalnya Kasus Cancel Culture di Korea Selatan

Berikut beberapa kasus cancel culture yang pernah terjadi di Korea Selatan:

1. Seo Ye-ji (2021)

Aktris ini terlibat skandal setelah dituduh mengontrol dan memanipulasi mantan pacarnya, Kim Jung-hyun. Akibatnya, banyak proyek yang membatalkan kontraknya dan kariernya sempat menurun drastis.

2. Kim Seon-ho (2021)

Aktor drama Hometown Cha-Cha-Cha sempat terkena cancel culture karena dugaan skandal dengan mantan pacarnya. Tetapi, setelah beberapa waktu, terungkap bahwa tuduhan tersebut Kagak sepenuhnya Betul, dan dia mulai kembali ke dunia hiburan.

3. Soojin eks (G)I-DLE (2021)

Dituduh melakukan bullying Demi sekolah, meskipun belum Terdapat bukti konkret. Akibatnya, ia dikeluarkan dari grup dan hingga kini belum kembali ke industri hiburan.

4. Jisoo eks-LOONA (2021)

Jisoo mengalami cancel culture setelah dituduh melakukan perundungan di sekolah. Meskipun kasusnya Kagak terbukti, ia tetap dikeluarkan dari grup LOONA.

Bagaimana Selebriti Menghadapi Cancel Culture?

Kepada mengatasi cancel culture, banyak selebriti Korea memilih beberapa strategi, seperti:

  • Mengeluarkan Pernyataan Formal – Penerangan atau permintaan Ampun sering kali dikeluarkan melalui media sosial atau agensi mereka.

  • Menghilang Sementara dari Publik – Beberapa figur publik memilih Kepada hiatus agar kontroversi mereda.

  • Tindakan Hukum terhadap Pihak yang Menyebarkan Hoaks – Banyak agensi mengambil langkah hukum terhadap penyebar rumor Palsu.

  • Muncul Kembali dengan Imej Baru – Selebriti yang terkena cancel culture sering mencoba kembali dengan proyek baru setelah beberapa waktu.

Cancel culture di Korea Selatan adalah fenomena yang kuat dan berdampak besar terhadap dunia hiburan dan masyarakat secara luas. Meskipun Dapat meningkatkan kesadaran sosial, cancel culture juga Mempunyai sisi negatif yang dapat merusak karier seseorang tanpa adanya bukti konkret. Oleh karena itu, Krusial bagi publik Kepada lebih bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar di media sosial.

Cek Artikel:  Tanggapi Kuasa Hukum Once, Ali Lubis Sebut Ahmad Dhani Sudah Terkenal, Tak Perlu Sensasi

Mungkin Anda Menyukai