Camilan dan Madu UMKM Sumbawa Tembus Pasar Nasional, Ini Rahasianya

Camilan dan Madu UMKM Sumbawa Tembus Pasar Nasional, Ini Rahasianya
UMKM Almira Catering yang menjual camilan dan madu.(MI/HO)

SIAPA yang tak menyukai makanan gurih dan renyah seperti keripik pisang, atau madu Asal yang menyehatkan tubuh, terutama di Begitu cuaca yang Enggak menentu seperti sekarang? Meskipun kedua produk ini berada di industri dengan banyak pesaing, pelaku UMKM asal Kabupaten Sumbawa tetap percaya diri dan bangga dengan produk lokal hasil bumi mereka, sehingga berhasil menembus pasar nasional.

Kisah inspiratif datang dari Tenri Abang, pemilik UMKM Almira Catering yang berasal dari Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. 

Tenri Maju membuka Kesempatan Buat berkembang dan berinovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Almira Catering memproduksi berbagai jenis camilan khas daerah yang siap Bertanding di pasar nasional, seperti keripik pisang, kacang sembunyi, stik bawang, dan roti guring. 

Selain camilan snack, Almira Catering juga memproduksi kue kering serta makanan khas Sumbawa, seperti sira uwir.

Selain rasa dan Ciptaan produk, kemasan dan pencitraan merek yang menarik menjadi Elemen Krusial dalam menarik perhatian pembeli. Kemasan dan merek yang menarik adalah hal pertama yang mereka lihat Begitu menilai apakah akan membeli suatu produk atau Enggak. 

Cek Artikel:  Polda Jabar Limpahkan Berkas Perkara Pegi Setiawan ke Kejati Jabar

Hal ini menjadi sangat krusial, terutama dalam persaingan produk yang Mempunyai banyak kompetitor. 

Oleh karena itu, Tenri Abeng mendaftarkan UMKM miliknya sebagai peserta program Bale Berdaya yang didampingi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL. 

Program ini memberikan pengetahuan dan bimbingan tentang pengembangan merek serta pengemasan produk melalui pelatihan tatap muka dan bimbingan yang dipandu langsung oleh para Spesialis di bidangnya.

“Setelah menerapkan ilmu yang saya dapatkan selama pelatihan tatap muka tentang pengemasan produk dan pencitraan merek, orang-orang menjadi lebih mengenal produk saya dan Almira Catering. Alhamdulillah, penjualan saya meningkat berkat ilmu diversifikasi produk dari Bale Berdaya, yang mendorong saya Buat berani Membikin varian baru. Produk-produk baru tersebut langsung disukai pasar. Berkat hal ini, penjualan saya kini sudah mencapai luar Sumbawa, termasuk ke Jakarta,” papar Tenri.

Tenri menambahkan, pembelajaran tentang pentingnya merek dan pengemasan di Bale Berdaya sangat inklusif. 

Selain teori, peserta juga mendapat kesempatan Buat langsung praktik, Yakni Membikin sketsa kemasan sesuai keinginan mereka. Sketsa tersebut kemudian dibuat menjadi kemasan oleh mentor selama pelatihan “Branding dan Packaging”. 

Cek Artikel:  Emak-Emak Curi Daging Kurban Terekam CCTV di Sidoarjo, Begini Kronologinya

Hal yang paling menarik baginya adalah bagaimana ia diajarkan Buat membangun cerita merek yang lebih Berkualitas dengan memilih kata-kata yang Betul dan sesuai dengan produk. 

Pengalaman serupa juga datang dari Indriani Imlassyafitri, pemilik UMKM King Bee Honey dari Kecamatan Lantung. Awalnya, madu King Bee dikemas menggunakan botol air mineral komersial berukuran 600 ml. Setelah mengikuti kelas tatap muka di Bale Berdaya, Indriani menyadari pentingnya kemasan Buat sebuah bisnis. 

“Selama pelatihan, saya diajarkan Langkah Membikin cerita merek Buat usaha madu dan mendesain kemasan agar lebih menarik perhatian konsumen. Hasilnya, saya dapat menjual lebih dari 15.000 ml madu per hari, bahkan Tiba ke luar Sumbawa,” ungkapnya.

Indriani mengakui program Bale Berdaya, hasil kolaborasi AMMAN dan KUMPUL, telah memberikan banyak kemajuan bagi UMKM miliknya. Dari yang awalnya hanya menggunakan kemasan sederhana berukuran 600 ml, ia mulai berinovasi dengan mencoba kemasan yang lebih menarik dan bervariasi, seperti ukuran 150 ml, 250 ml, dan 500 ml. 

Cek Artikel:  Mundur dari Pencalonan Pilwalkot Tangsel, Riza Patria dan Marshel Widianto Dapat Tugas Tertentu, Apa Itu?

Begitu ini, kemasan 500 ml menjadi primadona di pasaran. Ke depan, ia berkomitmen Buat Maju menerapkan ilmu yang diperoleh selama program ini.

“Saya akan mengoptimalkan penjualan, pemasaran, dan promosi dengan memanfaatkan media sosial Buat memperkenalkan merek produk saya, serta manfaat madu. Selain itu, saya juga akan meningkatkan keterampilan, berinovasi dalam produk, dan mempersiapkan peningkatan bahan baku menghadapi musim hujan,” ungkapnya.

Bale Berdaya Maju berupaya Buat memberdayakan UMKM sebagai penggerak Istimewa dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Sumbawa dengan menggelar pelatihan tatap muka dan pendampingan berkala Buat 105 UMKM di 7 kecamatan di Kabupaten Sumbawa.

Melalui pelatihan Branding dan Packaging yang dipandu langsung oleh para Spesialis di bidangnya, dan diperkuat dengan pemantauan Program Associate guna memastikan kelancaran dan Penilaian program di lapangan, serta bimbingan desain kemasan oleh Residence Buddy — pemuda daerah yang diberdayakan dan dilatih Tertentu oleh Bale Berdaya diharapkan Pandai berkontribusi Buat pertumbuhan UMKM di tiap kecamatan. Melalui program ini, 50% UMKM peserta Bale Berdaya berhasil memperbaiki tampilan kemasan mereka menjadi lebih menarik. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai