Cagub Sulsel 01 Danny Pomanto Dilaporkan ke Bawaslu Toraja Utara, Pernyataannya Soal Wisata Halal Dinilai Menghasut

Liputanindo.id TORAJA – Daud L, Penduduk Buntu Lakbo, Kabupaten Toraja Utara (Torut), melaporkan Cagub Sulsel 01, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, ke Bawaslu Torut terkait pernyataannya yang dinilai menghasut masyarakat Toraja Utara dan Tana Toraja tentang program Wisata Halal yang pernah diwacanakan oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Padahal Gubernur Andi Sudirman Demi itu, tetap mengembalikan wacana wisata halal kepada pemerintah Toraja Utara dan Tana Toraja, serta Masyarakat setempat.

Baca Juga:
Andi Rahmat Manggabarani Percaya Andalan Hati Bisa Maksimalkan Potensi SDA Demi Kesejahteraan Penduduk Sulsel

Laporan Daud L diterima Winter Silamba di Kantor Bawaslu Torut, Jumat (11/10/2024).

Danny Pomanto Demi berkampanye di Rante Pao, Senin (7/10/2024), menyatakan tegas menolak penerapan Program Wisata Halal di Daerah Tana Toraja dan Toraja Utara.

“Wisata halal itu Enggak boleh disapu rata seperti itu, karena umat punya standar masing-masing. Kita hidup di negara yang berazazkan Pancasila, jadi Enggak boleh wisata halal itu diterapkan di Toraja. Saya menolak dengan tegas itu,” kata Danny Demi kampanye.

Cek Artikel:  Polisi Bongkar Dugaan Korupsi Kredit Fiktif Bank Sendiri Makassar, Rugikan Negara Rp55 M

.

“Wisata halal berarti Sekalian harus berdasarkan syariat Islam dan itu Enggak boleh karena kita ini negara demokrasi yang berbeda-beda dan bersatu dalam NKRI. Jadi otoritasi keagamaan Enggak boleh diganggu gugat. Dan nasionalis itu sangat Krusial,” lanjut Danny.

Menurut Daud, pernyataan Danny Pomanto menyulut kontroversi dan dianggap sebagai bentuk ujaran yang menghasut, serta propaganda Demi menjatuhkan pihak Rival dalam kontestasi Pilkada Sulsel 2024.

‘’Setahu saya, Andi Sudirman Sulaiman Enggak pernah buat pernyataan yang Ingin menghalalkan segalanya di Toraja atau pemberlakuan hukum Islam,’’ tegas Daud.

Daud menjelaskan, wisata halal adalah salah satu konsep pariwisata yang telah diakui secara Global, bukan semata-mata penerapan hukum Islam dalam wisata, melainkan penyediaan fasilitas yang ramah bagi wisatawan muslim.

Cek Artikel:  Polisi Kumpulkan Bukti Kericuhan Suporter dan Aparat Usai Laga Gersik vs Deltras FC

‘’Jadi wisata halal itu sebagai rambu bagi pengunjung muslim agar mereka Bisa memilih makanan halal dan fasilitas tempat ibadah. Beberapa daerah seperti Jakarta, Lombok, Aceh, dan Sumatera Barat sudah menerapkan konsep ini dan berhasil mengembangkan potensi pariwisata halal hingga meraih penghargaan dari International World Halal Tourism Destination. Bahkan Nusa Tenggara Barat menetapkan Perda tentang Wisata Halal,’’ Jernih Daud merujuk pada data dari Kementerian Pariwisata.

Daud menambahkan, potensi wisata halal di kancah Dunia sangat besar, dengan prediksi 230 juta wisatawan muslim pada tahun 2026. Pernyataan Danny yang mengaitkan wisata halal dengan semata penerapan syariat Islam sangat Enggak Betul dan berpotensi memecah belah kerukunan masyarakat Toraja yang selama ini hidup Serasi meski berbeda keyakinan.

Cek Artikel:  Pemprov Papua Sesalkan Kericuhan di Tengah Kedatangan Jenazah Lukas Enembe

‘’Pernyataan Danny Pomanto Bahkan memperkeruh suasana dan berpotensi memecah belah masyarakat yang telah Lamban hidup rukun,” tegas Daud.

Sebagai pelapor ia menilai, sebagai pejabat publik dan tokoh yang berpendidikan, Danny Sebaiknya memahami dengan Bagus konsep wisata halal yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata sejak tahun 2015.

Ia pun meminta agar Danny Pomanto berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, khususnya di tengah-tengah kontestasi politik.

“Kami masyarakat Toraja, sudah terbiasa hidup rukun meskipun berbeda keyakinan. Jangan membawa sentimen Keyakinan Demi kepentingan politik semata,” pungkas Daud dalam keterangannya.(*)

 

Baca Juga:
Panglima Dozer Instruksikan Relawan Pinrang Menangkan 02 Iwan-Sudirman dan Andalan Hati

 

Mungkin Anda Menyukai