Caecillia Rilis Apa yang Kau Sebut Rumah, Musik tentang Kerinduan, Kehilangan dan Pertumbuhan

Caecillia Rilis Apa yang Kau Sebut Rumah?, Lagu tentang Kerinduan, Kehilangan dan Pertumbuhan
Caecillia(MI/HO)

PENYANYI-penulis Musik independent Caecillia kembali dengan rilisan terbarunya yang berjudul Apa yang Kau Sebut Rumah?. Musik ini mengangkat tema keluarga yang Bukan utuh, trauma yang tertinggal, dan kerinduan akan rumah yang tak Tengah sama. 

Dengan aransemen yang intim dan lirik yang menyayat hati, Musik ini menggambarkan rasa kehilangan mendalam serta usaha Demi menerima Fakta.

Sebagai single kedua dari EP mendatangnya, Musik ini menjadi bagian dari eksplorasi perasaan yang sulit dalam proses menemukan jati diri. EP ini secara keseluruhan mengeksplorasi perjalanan coming-of-age, ketika seseorang harus menghadapi Fakta pahit dan belajar menavigasi emosi yang kompleks Demi tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.

Cek Artikel:  Debut Gambar hidup Horor, Kawai Labiba Akui Sulit Bangun Emosi

Musik ini menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya. Ia mendambakan kehangatan dan kestabilan yang telah hilang, Tetapi terpaksa menerima bahwa masa Lewat Bukan dapat dikembalikan. 

Dengan pertanyaan sederhana di awal Musik—Apa yang kau sebut rumah?—Caecillia mengajak pendengar Demi merefleksikan Arti rumah yang lebih dalam, Bukan hanya sebagai tempat fisik tetapi juga sebagai ruang emosional yang Sebaiknya Terjamin.

Bagian chorus menjadi klimaks emosional dari Musik ini, dengan lirik “Kurindukan rumah itu, Segala yang kupunya dulu…” menggambarkan perasaan seseorang yang Tetap terperangkap dalam Asa akan masa Lewat. 

Cek Artikel:  Mediasi dengan Ari Wibowo Gagal, Inge Anugrah Akan Tinggal di Kos dan Jadi Coach Olahraga

Tetapi, yang tersisa hanyalah luka dan kehampaan, mencerminkan Fakta pahit yang sering dialami oleh mereka yang tumbuh dalam keluarga yang Bukan utuh.

Yang Membikin Musik ini semakin berkesan adalah penambahan reprise yang diakhiri dengan sebuah puisi reflektif. Puisi ini membawa pendengar dalam perjalanan dari keterpurukan menuju penerimaan dan pertumbuhan. 

Dengan bait seperti “Saya Paham hanya separuh, tapi Saya jauh lebih penuh!”, Musik ini menegaskan bahwa meskipun seseorang dibesarkan dalam keadaan yang Bukan sempurna, mereka tetap Dapat tumbuh menjadi individu yang utuh.

Dalam pernyataannya, Caecillia berbagi bahwa Musik ini adalah bentuk Cerminan pribadi serta ungkapan bagi banyak orang yang mengalami hal serupa. 

Cek Artikel:  Iwan Fals hingga The Changcuters Bakal Meriahkan IIMS 2025

“Saya Ingin Musik ini menjadi Bunyi bagi mereka yang merasa sendirian dalam perjalanan ini. Kita mungkin Bukan Mempunyai rumah seperti yang kita bayangkan, tetapi kita tetap Dapat menemukan tempat Demi bertumbuh,” ujar Caecillia.

Dengan melodi yang lembut Tetapi penuh emosi, Apa yang Kau Sebut Rumah? diharapkan dapat menyentuh hati banyak pendengar dan memberikan ruang bagi mereka Demi memproses perasaan yang sering kali sulit diungkapkan.

Musik ini kini tersedia di berbagai platform streaming digital. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai