
Harga sejumlah sayuran di Batam Lanjut mengalami lonjakan signifikan, dengan cabai menjadi salah satu komoditas yang paling terdampak. Begitu ini, harga cabai merah keriting mencapai Rp90 ribu per kilogram, cabai rawit Rp70 ribu per kilogram, dan cabai rawit besar menyentuh Rp100 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini Membikin masyarakat resah, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran.
Noni, 34, Kaum Batam, Kecamatan Batam Centre, mengaku khawatir dengan kenaikan harga yang Lanjut meroket. “Ini baru menjelang Imlek. Belum puasa saja harga sayuran sudah mahal, bagaimana nanti kalau sudah Ramadan atau menjelang hari raya,” kata dia, Senin (28/1).
Enggak hanya cabai, harga komoditas lain seperti kangkung dan timun juga mengalami peningkatan. Kangkung dijual Rp30 ribu per kilogram, sedangkan timun berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, tergantung kualitas.
Dari sisi pedagang, lonjakan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat gangguan cuaca. Beberapa daerah pemasok Penting mengalami gagal panen karena curah hujan tinggi, sementara distribusi juga terkendala oleh gelombang laut yang menghambat pengiriman.
Menghadapi situasi ini, Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah mengambil sejumlah langkah antisipasi Buat memastikan stabilitas harga dan pasokan menjelang Ramadan.
“Kami sudah meminta distributor Buat menyiapkan pasokan kebutuhan bahan pokok meskipun Begitu hari raya mereka libur,” kata Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau.
Selain itu, Disperindag memperluas kerja sama dengan daerah penghasil sayuran dan cabai, seperti Kabupaten Bener Meriah di Aceh, Bukittinggi, serta Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah ini dilakukan Buat mengurangi ketergantungan pada pasokan lokal yang Begitu ini menurun akibat cuaca Jelek.
Menurut dia, tingginya curah hujan juga menyebabkan produksi sayuran di sejumlah daerah menurun. “Cuaca ekstrem dan gelombang laut pasang selama pengiriman dari Medan menjadi penyebab Penting keterlambatan pasokan ke Batam,” ujarnya.
Pemkot Batam berharap upaya ini dapat mengurangi lonjakan harga dan memberikan solusi bagi masyarakat, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran. Disperindag juga mengimbau masyarakat Buat bijak berbelanja dan tetap mendukung produk lokal. (S-1)