Kepadatan arus Lewat lintas di Jalan Serbuk Bakar Ali menuju kawasan Malioboro Yogyakarta. Liputanindo.id/Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Bus pariwisata atau kendaraan besar dilarang masuk kawasan Malioboro, Yogyakarta. Embargo ini berlaku hingga awal tahun 2025.
“Kami sarankan mencari parkir alternatif Demi bus-bus pariwisata,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DIY, Sumariyoto pada Kamis, 26 Desember 2024.
Kondisi ini menyusul padatnya wisatawan di kawasan Kota Yogyakarta, khususnya Malioboro. Sementara, jalanan di Kota Yogyakarta sudah padat kendaraan di berbagai titik.
Pantauan Liputanindo.id, kepadatan arus Lewat lintas terjadi di Jalan Kiai Mojo, kawasan Stasiun Yogyakarta, serta Jalan Serbuk Bakar Ali yang berdekatan Malioboro.
“Parkir bus Dapat di parkiran Bus Senopati dan Taman Parkir Ngabean. Kami juga sediakan tempat parkir yang cukup luas di kawasan Bandara Adisutjipto dan wisatawan Dapat menggunakan bus Trans Jogja ke Malioboro,” kata dia.
Kepala Polresta Yogyakarta Kombes Aditya Surya Dharma mengatakan car free night (malam bebas kendaraan) berlaku Ketika pergantian tahun, pada 31 Desember 2024. Kebijakan itu akan dimulai pukul 18.00 WIB.
Pihaknya menyebut arus Lewat lintas dari Jalan Serbuk Bakar Ali dialihkan ke Jalan Pasar Kembang. Sementara itu, jalan di kawasan sirip-sirip Malioboro ditutup pukul 21.00 WIB.
“Pengunjung hotel di kawasan Malioboro Dapat masuk melalui sisi barat melalui Jalan Sosrowijayan, Jalan Dagen, Jalan Pajeksan dan Jalan Beskalan. Kalau dari sisi timur melalui Jalan Mataram atau Jalan Perwakilan,” kata dia.
Dia menerangkan sebanyak 856 personel gabungan dilibatkan dalam pengamanan. Ratusan personel ini berasal dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan instansi lain.
“Eksis tiga pos pengamanan di Sekeliling Malioboro dan di dekat Kebun Binatang Gembira Lelah. Kami imbau agar Enggak memaksakan masuk Malioboro dengan kendaraan bila kondisi sangat padat,” ujarnya.
