Bupati Purbalingga Tawarkan Vokalis Sukatani Kembali Mengajar

Bupati Purbalingga Tawarkan Vokalis Sukatani Kembali Mengajar
Sukatani Band(Dok Dugtrax Records)

Berita pemecatan vokalis Sukatani Band, Novi Imej Indriyati, dari tempatnya mengajar mendapat perhatian Spesifik dari Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif. Bahkan, Bupati menawarkan agar Novi dapat mengajar kembali.

“Saya, Fahmi Muhammad Hanif, dengan tangan terbuka siap menerima Mbak Novi Apabila berkenan Demi mengabdi di sekolah di Kabupaten Purbalingga,” kata Fahmi dalam video yang diunggah di akun Instagram, Sabtu (22/2).

Sebagai bupati, dengan tangan terbuka dia siap menerima Novi. “Apabila Mbak Novi berkenan Demi mengabdi di sekolah di Kabupaten Purbalingga, insya Allah saya selaku pemerintah Kabupaten Purbalingga siap memfasilitasi dan siap men-support,” kata dia yang tengah mengikuti retret kepala daerah di Magelang.

Cek Artikel:  Pemprov Sulsel Akan Buat Korpri Run 27 Oktober Mendatang, Anggota Normal Pandai Ikutan, Berminat?

Sementara Begitu ditemui wartawan pada peringatan Hari Jadi Banyumas, Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani juga mendukung Sukatani. “Kalau kami pribadi Demi senimannya, Demi di bidang seninya tentunya kami mendukung. Tapi kalau terkait kritik dan lain-lainnya, kami Bukan Pandai sedalam itu ya karena itu hak setiap orang Demi mengkritisi instansi ataupun lembaga pemerintahan yang Eksis,” jelasnya.

Dia mengatakan perspektif setiap orang Niscaya dalam menanggapi kritik tersebut berbeda-beda karena Bukan menutup kemungkinan Eksis yang mengatakannya kasar atau Bukan kasar dan sebagainya.

“Tetapi, menurut kami, ya, selama kritik itu membangun, ya Absah-Absah saja, sehingga jangan Tamat membungkam masyarakat yang kritis terhadap kelembagaan maupun instansi yang Eksis di negara ini,” ujarnya.

Cek Artikel:  Polres Purwakarta Patroli Tempat Wisata

Di Alun-Alun Purbalingga pada Sabtu, ratusan mahasiswa, seniman, dan Personil komunitas masyarakat berkumpul dalam sebuah Podium solidaritas Demi menyuarakan dukungan terhadap band asal Purbalingga, Sukatani. Acara ini mengusung tagar #KamiBersamaSukatani sebagai simbol perlawanan terhadap tindakan intimidasi yang dialami para musisi.

Bilqis, selaku juru bicara aksi, menekankan pentingnya kebebasan berekspresi sebagai pilar demokrasi. Ia mengkritik tekanan yang memaksa musisi meminta Ampun atas karya mereka yang berisi kritik sosial.

“Musik-Musik Sukatani merupakan bentuk kritik sosial yang Absah dan bagian dari kebebasan berekspresi. Bukan Sebaiknya mereka ditekan Demi menyampaikan permintaan Ampun,” ujar Bilqis.

Cek Artikel:  Aksi Bela Palestina Kembali Berlangung di Kota Bandung

Ia juga menyerukan penghentian segala bentuk upaya membungkam Ungkapan seni, termasuk melalui Musik-Musik yang menyuarakan kritik terhadap kondisi sosial. Menurutnya, kritik adalah elemen Krusial dalam menjaga dinamika demokrasi di Indonesia.

“Sebagai negara demokrasi, Indonesia Sebaiknya melindungi kebebasan berekspresi, bukan menekannya atau berupaya menghentikannya,” tegas Bilqis. (LD/E-4)

Mungkin Anda Menyukai