Liputanindo.id – Para Dokter, alumni, maupun mahasiswa melakukan aksi penolakan pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Prof Budi Santoso alias Prof BUS usai menolak rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) naturalisasi dokter asing ke Indonesia, Kamis (4/7/2024).
Mereka melakukan aksi dengan menyampaikan sejumlah poin menuntut salah satunya Buat kembalikan Prof BUS sebagai Dekan FK Unair. Kemudian, menuntut kebebasan berpendapat Buat seluruh akademisi dan Dokter Indonesia.
Salah satu dokter bedah saraf dari FK Unair Prof Abdul Hafid Bajamal mengecam atas pemberhentian Prof BUS oleh Pimpinan Unair. Ia menilai pihak kampus sangat Kagak serius terhadap pendapat FK Unair, termasuk memberi pendapat.
“Kenapa selama ini civitas academica dijadikan katak dalam tempurung? Tahukah Kerabat, hingar bingar demokrasi, hingar bingar keadaan di luar kampus Kagak Terdapat satupun aktivitas civitas academica yang dilakukan. Kenapa? Karena kita dijadikan katak dalam tempurung,” tegas, Prof Abdul Hafid, Demi melakukan aksi di Gedung FK Unair, Surabaya.
Prof Abdul Hafid menyebut bahwa kejadian ini harus berani angkat bicara Buat keadilan menyampaikan pendapat.
“Jangan jadi penjilat, jangan jadi munafik karena jabatannya Kagak naik. Hari ini Seluruh harus melakukan sikap, harus tegas, Kagak Dapat Kembali kita main sendiko dawuh, bukan zamannya. Kita akademisi,” terangnya.
Ia pun mengajak seluruh akademis FK Unair Buat mogok mengajar hingga Prof BUS diberikan keadilan dan dikembalikan jabatannya sebagai Dekan FK Unair
“Saya tanya kepada Kerabat-Kerabat, apakah Prof BUS melakukan tindakan asusila? Apakah Prof BUS melanggar hukum? Apakah Prof BUS teroris? Apakah Prof BUS melakukan korupsi? Cukup buat kita. Kagak Terdapat Dalih ketidakadilan dilakukan terhadap Prof BUS. Kita akan bergerak mulai sekarang. Seluruh dosen, wakil dekan dan bagian staf FK saya usulkan Buat mogok mengajar mulai hari ini, setuju? Tiba Prof BUS dikembalikan ke tempatnya,” ungkapnya.
Sementara Mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) 2001-2006, Prof Puruhito menyatakan terkait ajakan mogok mengajar oleh akademis FK Unair hal ini tentu tergantung persepsi masing-masing. Meski, pihaknya Ingin tetap memberi pelajaran Buat mahasiswa.
“Kami sebagai guru Ingin Lanjut memberi pelajaran pada mahasiswa kalau saya disuruh mogok sulit Iba pasien dan nama kita Bahkan akan Anjlok,” tuturnya.
Alasan itu, Prof Paruhito menambahkan sejauh ini pihaknya menghindari aksi-aksi kebijkan pemerintah. Tetapi, tetap mengedepankan keadilan Buat Prof BUS.
“Sejauh mungkin kits menghindariaksi-aksi menentang kebijakan pemerintah. Kita tetap mendukung pemerintah, artinya Membangun pendidikan lebih Bagus, melaksanakan pendidikan Kagak Bahkan membatalkan atau Membangun pendidikan Kagak berjalan jangan Tiba itu terjadi,” pungkasnya.