Liputanindo.id – Pelaku kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Kabaggops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan Kagak hormat dari kepolisian atau PTDH.
“Hukuman administratif berupa pemberhentian Kagak dengan hormat,” kata di Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, dikutip Antara, Selasa (26/11/2024).
Irjen Pol Sandi mengatakan, atas putusan tersebut, AKP Dadang Kagak mengajukan banding atau yang berarti menerima putusan tersebut.
AKP Dadang keluar dari ruangan sidang dengan digiring oleh petugas pada pukul 19.43 WIB. Ia tampak mengenakan baju tahanan penempatan Tertentu (patsus) yang berwarna kuning dengan tangan diborgol di bagian belakang.
Selain itu, AKP Dadang juga menolak berkomentar Ketika ditanyai soal statusnya yang diberhentikan Kagak hormat.
Diketahui, AKP Dadang Iskandar menembak Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar pada Pagi hari Jumat (22/11) minggu Lewat karena pelaku diduga tak terima korban menangkap orang yang diyakini terlibat tambang ilegal.
AKP Dadang Ketika kejadian itu menjabat sebagai Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, sementara Kompol Anumerta Ulil, Ketika kejadian menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan Ketika jumpa pers di Kota Padang, Sabtu pekan Lewat, mengumumkan AKP Dadang selaku tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Di Letak yang sama, Direktur Reserse Kriminal Biasa Polda Sumatera Barat Kombes Pol Andri Kurniawan menjelaskan penyidik juga menjerat tersangka dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang berakibat Kematian.
