PERNYATAAN Ketua Lazim Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa tentang ‘amplop kiai’ telah memicu kegaduhan. Suharso Membangun kalangan pesantren meradang, bahkan marah. Kalangan pesantren merasa terhina. Apalagi selama ini banyak tokoh politik yang kerap memanfaatkan kiai Kepada kepentingan elektoral dalam merebut kekuasaan.
Kontroversi itu menyulut kemarahan sejumlah tokoh-tokoh pesantren. Salah satunya yang angkat Bunyi yakni Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Eksis juga pihak yang melaporkan Suharso kepada aparat penegak hukum. Di internal PPP, Suharso pun digugat. 3 Ketua Majelis di DPP PPP mendesak Suharso meminta Ampun dan mundur dari kursi Ketua Lazim PPP.
Direktur Eksekutif Indostrategic A. Khoirul Umam menegaskan pernyataan Suharso Jernih akan membawa Dampak destruktif besar. Lantaran banyak kiai yang bernaung dan mendedikasikan perjuangan Kepada PPP. Situasi ini menjadi riskan Kalau dikaitkan dengan Bunyi PPP jelang Pemilu 2024.