Bumi akan Punya 2 Bulan selama 53 Hari di Akhir September

Bumi akan Punya 2 Bulan selama 53 Hari di Akhir September
Tutupan awan menaungi “Worm moon” saat ia terbit di atas ibu kota Qatar, Doha(KARIM JAAFAR / AFP)

BUMI yang akan memiliki ‘dua bulan’ selama 53 hari pada akhir September ini ternyata tidak memiliki dampak. Dilansir dari live science, bulan yang akan muncul itu berukuran mini.

Rupanya itu adalah sebuah asteroid yang disebut 2024 PT5 yang ditemukan oleh Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System (ATLAS) pada 7 Agustus kemarin.

Batuan angkasa itu akan menyelesaikan satu orbit lengkap mengelilingi planet kita antara akhir September hingga pertengahan November sebelum lepas dari gravitasi Bumi. Meskipun terbang dekat dengan planet kita, asteroid itu akan sulit dideteksi karena lebarnya hanya 33 kaki (10 meter).

Baca juga : Bumi akan Mempunyai Mini-Moon Bulan Ini

Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada bulan September di jurnal Research Notes of the AAS .

Cek Artikel:  Letusan Gunung Berapi di Era Dinosaurus dan Pengaruhnya pada Kepunahan Massal

“Bumi dapat secara teratur menangkap asteroid dari populasi Objek Dekat Bumi (NEO) dan menariknya ke orbit, menjadikannya bulan mini,” tulis para peneliti dalam jurnal itu.

Dikutip dari live science, NASA menganggap bahwa Asteroid yang berpotensi berbahaya adalah berdiameter lebih besar dari 460 kaki (140 meter), jarak 4,65 juta mil (7,48 juta km) dari Bumi, atau sekitar 20 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.

Baca juga : Asteroid Besar Melintas di Antara Orbit Bumi dan Bulan

Apabila asteroid sebesar ini berhasil melewati atmosfer Bumi tanpa terbakar, hal itu dapat menyebabkan kerusakan yang luas dan banyak sekali korban luka terutama jika mendarat di kota besar atau daerah yang padat penduduk.

Cek Artikel:  Dari Penurunan Libido hingga Risiko Serius Kenali Andropause dan Metode Mengatasinya

Penelitian terbaru menganggap PT5 2024 ini berasal sabuk asteroid Arjuna, diameter 33 kaki (10 meter), dapat mendekati Bumi pada jarak dekat sekitar 2,8 juta mil (4,5 juta km) dengan kecepatan rendah sekitar 2.200 mil per jam (3.540 km/jam). 

Penulis utama dari penelitian itu, Carlos de la Fuente Marcos, menegaskan bahwa Asteroid 2024 PT5 ini tidak memiliki dampak berupa tabrakan karena ukurannya yang kecil dan jaraknya.

“Sebagai bulan mini, Asteroid 2024 PT5 tidak akan bertabrakan dengan Bumi saat ini atau dalam beberapa dekade mendatang. Batuan angkasa itu akan mengorbit sekitar 2,8 juta mil (4,5 juta kilometer) jauhnya, atau sekitar belasan kali jarak antara Bumi dan bulan, tulis Marcos.

Cek Artikel:  Calon Jemaah Haji Disarankan Ikuti Program Pesantren Haji

Penelitian juga menunjukkan bahwa batuan tersebut mengandung mineral dan air berharga yang dapat digunakan sebagai bahan bakar roket, menjadikannya ” batu loncatan ” yang ideal bagi perusahaan yang bersiap menambang asteroid. (Z-12)

Mungkin Anda Menyukai