
Direktur Penting Perum Bulog, Wahyu Suparyono berharap bahwa transformasi Perum Bulog menjadi lembaga nonkomersial Pandai berjalan lebih Segera. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kepada mempersiapkan transformasi kelembagaan tersebut.
“Kami berharap transformasi Pandai lebih Segera, tapi Terdapat banyak aspek yang harus diselesaikan, termasuk regulasi seperti PP 13 Tahun 2015 tentang Perum Bulog,” kata Wahyu Begitu ditemui di Jakarta, Kamis (21/11).
Wahyu menjelaskan, setelah transformasi, Bulog akan menjadi lembaga yang langsung berada di Rendah Presiden, bukan Kembali BUMN. Itulah yang kemudian tentunya membutuhkan waktu.
“Targetnya 2025 kami Tetap menggunakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN. Jadi kita sebagai operator tetap jalan. Kalau enggak nanti berhenti dong penyerapan gabah, penyerapan beras. (Tupoksi sebagai) BUMN pangan tetap jalan, tapi tim transformasi nanti akan dibentuk dengan Keppres. Konsepnya sudah kita siapkan,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, transformasi kelembagaan ini akan membawa Bulog lebih dekat dengan petani dan Konsentrasi pada stabilisasi harga pangan melalui dukungan APBN.
“Nanti konsepnya itu kita dapat APBN. Dengan APBN itu sebagai stabilisasi, ya kita Pandai langsung stabilisasi. Beli dari petani, beli dari petani gula, petani jagung. Ini memperkuat fungsi kami sebagai stabilisator,” Jernih dia
Walaupun perubahan ini dinilai positif, Terdapat tantangan terkait pengelolaan tugas yang dikhawatirkan tumpang tindih dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Nanti itu akan dibahas lebih lanjut. Kami hanya menyiapkan konsep, urgensinya, dan strukturnya Kepada diusulkan ke presiden,” pungkas dia. (Z-11)