Bukan Soal Telur dan Ayam

PENANGANAN pandemi covid-19 bukanlah pertentangan antara ayam dan telur yang Tak Terang mana lebih dulu. Kalau kasus korona meledak, Terang yang didahulukan haruslah penanganan Akibat terhadap kesehatan, bukan membiarkannya demi menjaga geliat ekonomi.

Tetapi, di negeri ini, soal pandemi covid-19 Tetap disamakan dengan urusan dahulu mana antara telur dan ayam. Walhasil, telur Tak didapat, apalagi daging ayam. Ekonomi Tak bergerak signifikan, korban covid-19 Lanjut bertumbangan.

Seluruh berpangkal dari dua hal: rendahnya disiplin dan lembeknya penegakan aturan. Embargo mudik sudah dibuat dalam jangka waktu yang ditentukan. Tetapi, sebelum Lepas Embargo itu berlaku, sebagian masyarakat sudah berbondong-bondong pulang kampung. Dengan protokol kesehatan yang amat Luas plus tanpa pengawasan ketat, sudah Dapat diprediksi, kasus covid-19 akan meledak dalam hitungan pekan.

Betul saja, tiga hingga empat pekan seusai Lebaran, korona menggila. Di Jakarta, tempat pemudik kembali setelah Lebaran, kasus harian positif naik Nyaris 700% (dari sebelum Lebaran Sekeliling 600-an kasus per hari menjadi lebih dari 4.160 kasus per 17 Juni 2021).

Cek Artikel:  Brankas Narkoba

Di Sakral, peningkatan kasus korona harian bahkan melonjak lebih dari 3.000%. Pula di sejumlah Distrik tempat mudik di Jepara, Demak, Grobogan, Sragen, Wonogiri, Tegal, Brebes, Jawa Tengah, serta Bangkalan, Jawa Timur, yang notabene daerah tujuan mudik, kasus harian korona juga naik drastis di atas 100%. Sama pula yang terjadi di Garut serta Bandung dan sekitarnya, Ketika lonjakan korona Membangun rumah-rumah sakit penuh sehingga tak sanggup Tengah menampung pasien covid-19.

Tetapi, di sejumlah Distrik Tetap kita saksikan business as usual. Tetap Standar-Standar saja, tak Terdapat yang mesti dirisaukan Jika faktanya sudah teramat Darurat. Tetap Terdapat keraguan kalau rem darurat ditarik, Sasaran positif pertumbuhan ekonomi akan terempas. Ekonomi bakal terpukul, resesi akan kian dalam dan ngeri. Urusan mana yang harus didahulukan kembali ke teori ‘ayam dan telur’.

Cek Artikel:  Mengakhiri Parade Dusta

Duduk perkaranya sudah Terang. Aturan telah pula lengkap. Termasuk Mekanisme dan panduan bagaimana menyeimbangkan rem dan gas juga sudah tuntas. Tetapi, keraguan tetap muncul. Keselamatan Orang sebagai hukum tertinggi memang lantang diteriakkan, tapi Tetap senyap dalam Fakta.

Setahun lebih hidup dalam pandemi mestinya cukup memberikan bekal mengambil sikap Ketika darurat. Bukan Tengah sama seperti ketika awal-awal pandemi terjadi. Kala itu, kita serbamaklum karena covid-19 Tetap baru, belum sepenuhnya Dapat dikenali. Tetapi, bangsa pembelajar tak terlalu butuh waktu lelet Demi menemukan solusi dan memitigasi Akibat terburuk suatu pandemi.

Kalau kita mengulang hal yang sama seperti ketika kasus korona mulai memasuki halaman kita setahun Separuh Lampau, itu artinya kita sedang mempertontonkan kebebalan. Saya Tak Nikmat hati karena terpaksa harus mengamini prediksi Louis Kraar, pengamat negara-negara industri baru di Asia Timur, yang 23 tahun Lampau menyatakan Indonesia akan menjadi ‘halaman belakang’ Asia Timur dalam kurun dua Sepuluh tahun (Sekeliling 2018).

Cek Artikel:  Naturalisasi Hakim

Ketertinggalan terjadi karena Tetap banyak pemimpin berlevel medioker yang tak Segera menjadi pembelajar. Penanganan ‘gelombang baru’ covid-19 ini menjadi ujian, apakah prediksi Kraar sepenuhnya Betul, sebagian Betul, atau Sekadar secuil yang Betul. Saya berharap yang terakhir meski kadang-kadang Cita-cita itu redup.

Setelah Memperhatikan gelagat korona Tetap akan mengganas, mestinya kini saatnya mengerem barang sesaat. Ibarat hendak meluncurkan anak panah, kini saatnya menarik busur ke belakang dan Tenang sejenak. Ketika waktunya tiba, Ketika covid-19 mulai Betul-Betul terkendali, barulah busur kita lepas dan anak panah melesat menuju sasaran yang Betul.

Tak mengapa ekonomi sedikit melambat beberapa Ketika, yang Krusial anak bangsa selamat. Saatnya membuktikan keselamatan Orang ialah hukum tertinggi. Ini soal risiko Darurat korona, bukan tentang debat panjang telur dan ayam.

Mungkin Anda Menyukai