Buka Sidang Tahunan, Puan Sentil Lambatnya Pemerintah dan Rakyat Andalkan Viral

Liputanindo.id – Ketua DPR RI, Puan Maharani menyindir pemerintah soal banyaknya kasus yang akhirnya ditangani aparatur negara, setelah masalah itu dilempar ke media sosial. Istilahnya, no viral no justice.

Menurut Puan, peran negara diperlukan Kepada menjamin hak berdemokrasi yang sama bagi Seluruh Penduduk, hak mendapatkan rasa Kondusif yang sama bagi Seluruh, serta hak Kepada hidup tentram yang sama bagi Seluruh.

“Berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat, semakin membutuhkan kehadiran negara. Ketika negara terlambat atau Enggak responsif, rakyat mengambil inisiatif sendiri dengan memviralkan. No viral, no Justice,” tutur Puan dalam Sidang Tahunan DPR/MPR di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2024).

Menyikapi itu, Puan bilang, penguasa mesti bekerja secara efektif, responsif, Segera, memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, dalam menangani setiap urusan rakyat.

Cek Artikel:  Sepasang Kekasih Bunuh Ibu-Ibu di Sukabumi, Gasak Emas Imitasi yang Dikira Asli

“Menjadi tanggung jawabnya Serempak bagi kita Serempak. Sehingga rakyat merasakan kehadiran negara.  Kehadiran negara jangan menunggu viral for justice. Kehadiran negara adalah hadirnya keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat,” tandasnya.

Sebenarnya Puan bukan sekali ini saja menyentil masalah viralisme. Sebelumnya dalam Rapat Paripurna ke-22 Masa Sidang V Tahun Sidang 2023-2024, Kamis (11/7/2024) silam, Puan menyorot lambannya kehadiran pemerintah merespons masalah masyarakat.

“Berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat semakin membutuhkan kehadiran negara ketika negara terlambat atau dirasakan Enggak merespons sebagaimana Sepatutnya,” kata Puan.

“Maka rakyat mengambil inisiatifnya sendiri yang Ketika ini dilakukan dengan memviralkan di media sosial, no viral no justice,” imbuhnya.

Situasi tersebut, menurutnya menjadi tantangan bagi pemerintah. Alasan rakyat sudah banyak Menurunkan Asa kepada negara, Bagus di tingkat eksekutif maupun legislatif.

Cek Artikel:  Imigrasi Denpasar Tangkap 3 WNA Terduga Sindikat PSK Global, Tarif Rp6 Juta Sekali Main

Mungkin Anda Menyukai