Budi Taatwan Sebut Eksis Intervensi Baru Kasus Sepakbola PON XXI/2024 Aceh-Sumut

JAKARTA – Sudah 10 hari sejak PSSI mengumumkan adanya Tim Penyelidikan kasus sepakbola Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh, belum ada titik terang. Hal ini terkait dengan kasus pemukulan wasit Eko Agus pada pertandingan Tim Sepakbola Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng).  

Wasit Agus Eko dipukul salah seorang pemain Sulteng hingga terkapar karena dinilai terlalu menguntungkan Aceh dalam pertandingan tersebut.

Founder Football Institute Budi Taatwan di Jakarta, Selasa (24/9/2024), mengaku menemukan fakta baru dalam kasus sepakbola PON XXI/2024. Yakni, adanya kasus serupa pada pertandingan lainnya.

Pada kasus pertandingan perempat final Aceh melawan Sulteng, wasit yang memimpin berbeda dengan yang di DSP (Daftar Susunan Pemeran). Dalam DSP tertulis, wasit yang memimpin adalah Ahmad Hilmi, namun faktanya yang memimpin adalah Eko Agus.

Cek Artikel:  Abduh Lestaluhu Absen Hingga 6 Bulan Akibat Cedera Perserikatanmen

Pada pertandingan perempat final antara Jawa Barat melawan Sumatera Utara terjadi hal yang sama. Dalam DSP tertulis nama wasit Eko Agus, tetapi Ahmad Hilmi yang menjadi wasit.

Dalam video-video yang beredar di medsos pun tampak wasit Ahmad Hilmi cenderung memihak salah satu tim yaitu Tim Jawa Barat.  Setidaknya ada 2 potensial pinalti yang seharusnya didapat Tim Sumut tetapi tidak diberikannya.

Dari dua pertandingan ini, jelas Budi, ada wasit yang tertukar. Eko Agus seharusnya memimpin pertandingan Jawa Barat melawan Sumut malah memimpin pertandingan Aceh lawan Sulteng. Sementara wasit Ahmad Hilmi yang seharusnya memimpin pertandingan Aceh melawan Sulteng malah memimpin pertandingan Jawa Barat lawan Sumut.

Cek Artikel:  Napoli Kehilangan Alex Meret Selama Sebulan Akibat Cedera Adduktor

“Kita tidak bisa menganggap ini sebagai kesalahan administrasi biasa. Kita wajib curiga bahwa ada konspirasi besar dari penugasan wasit yang asal-asalan seperti ini. Hal ini wajib kiranya pssi menjelaskan dan membuka secara terang benderang,” tegasnya.

Budi menilai kedua wasit tersebut tidak memimpin secara adil dan mengabaikan law of the games serta fairplay dan sportivitas. “PSSI perlu menindak tegas seluruh perangkat pertandingan bukan hanya wasit tengah, namun juga asisten wasit, perangkat pertandingan dan penilai wasit yang tidak cakap dan profesional dalam bertugas,” tandasnya. ***

Mungkin Anda Menyukai