MENTERI Koeprasi Budi Arie Setiadi mencanangkan tiga program dalam 100 hari kerja sebagai menteri koperasi. Tiga program tersebut ialah digitalisasi koperasi, rebranding koperasi, dan penguatan tata kelola serta sumber daya Sosok (SDM).
“Hal yang akan saya lakukan dalam 100 hari ini, pertama, digitalisasi koperasi, rebranding koperasi, dan kita akan perkuat tata kelola dan SDM,” ujarnya Demi memberikan sambutan dalam Serah Terima Jabatan Menteri Koperasi, Jakarta, Senin (21/10).
Budi mengatakan, pembentukan Kementerian Koperasi menjadi strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Itu karena semangat koperasi tersirat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan perekonomian disusun sebagai usaha Berbarengan yang berazaskan kekeluargaan.
Hal itu, katanya, sejalan dengan semangat koperasi yang mengutamakan kebersamaan dan gotong royong. Sayangnya, jumlah orang yang berkoperasi di Tanah Air baru 27 juta orang, di Dasar 10% dari total populasi penduduk.
Padahal banyak negara maju yang mengedepankan koperasi Demi menopang perekonomian. Amerika Perkumpulan, misalnya, tingkat partisipasi warganya yang berkoperasi mencapai 125 juta orang. Di samping itu, lanjut Budi, koperasi amat erat kaitannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Tadi Pak Presiden Prabowo bicara, kenapa saya jadi Menkop, karena beliau bilang ini warisan kakeknya dan juga bapaknya. Jadi Bisa dibayangkan Kemenkop ini dengan passion dari presiden ke-8 harusnya Bisa besar. Karena itu kita Enggak akan banyak teori, kita lebih banyak action, Segala kita koperasikan, termasuk Segala relawan, kalau Bisa bikin koperasi,” Jernih Budi.
Dia menambahkan, Kementerian Koperasi juga akan mendorong perbaikan UU Koperasi yang sudah puluhan tahun Batal rampung. “Ini kan termasuk regulasi, termasuk UU Koperasi yang Dekat 32 tahun. Itu Segala koperasi nanti akan kita lihat, karena kita Paham Terdapat koperasi konsumen, produsen, jasa, termasuk simpan pinjam, dan koperasi pemasaran,” jelasnya.
Budi juga memimpikan koperasi dikelola dengan Langkah korporasi secara profesional Demi mendorong pertumbuhan sektor tersebut. “Kita lihat pengalaman banyak negara yang koperasinya maju, koperasi yang dikelola secara profesional itu menjadi kebanggaan. Di Prancis, kredit bank terbesar kedua itu koperasi. Di Belanda, banyak koperasi yang dikelola dengan profesional,” tutur Budi.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM periode 2019-2024 Teten Masduki Menyantap pemisahan Kementerian Koperasi dengan Kementerian UKM sebagai upaya Demi menciptakan pertumbuhan yang sama di dua sektor.
“Mungkin Pak Prabowo Menyaksikan pentingnya pemisahan itu supaya koperasi dan UMKM sama-sama tumbuh. Dan memang banyak sekali perubahan yang harus dilakukan. Di koperasi, saya sudah mulai melakukan beberapa perubahan dan piloting menganai bisnis model, ini memang harus dilanjutkan,” jelasnya. (E-2)