Budaya Ngopi di Pontianak Disebut jadi Kekuatan Kota Kreatif

Budaya Ngopi di Pontianak Disebut jadi Kekuatan Kota Kreatif
Warung kopi di kawasan Jalan Reformasi, Pontianak, Kalimantan Barat.(ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc.)

 

BUDAYA ngopi atau minum kopi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi salah satu kekuatan untuk menjadi kota kreatif. Asal Mula, di warung kopi atau coffee shop merupakan ruang bertemunya multietnis di kota tersebut.

 “Budaya ngopi Pontianak unik, karena menjadi ruang bertemunya multietnis dan menunjukkan wajah keberagaman. Hasil diskusi pelaku ekonomi kreatif bersepakat dan menegaskan sajian kopi bersama kudapan yang mewakili kekayaan kuliner dari tiga etnis besar di Pontianak, yakni Melayu, Dayak dan Tionghoa,”ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Soian di Pontianak, Kamis (29/8)
  
 Ia mengatakan layaknya tarian Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu), kopi menyatukan kue-kue khas daerah untuk dinikmati. Sekaliannya diletakkan dalam satu nampan. Filosofi ini diambil dari warung kopi atau coffee shop yang menjadi salah satu ruang publik tempat keberagaman Pontianak hidup.
  
 “Taatp warung kopi dapat berinovasi sesuai dengan pakem tersebut. Paling memungkinkan adalah paket minuman plus kudapan. Kopi andalan tetap dapat disajikan, ditambah kue khas tiga etnis. Sedangkan nampannya bisa dari kreasi produk kriya,”ujarnya.
  
 Menurutnya, kearifan yang ada sebenarnya sudah dipraktikkan kedai kopi kota. Beberapa pun menyediakan kudapan yang dapat diambil sendiri, sesuai keinginan konsumen sehingga tak sulit untuk mewujudkan ide tersebut.
  
“Saya berterima kasih kepada seluruh aktor ekonomi kreatif Pontianak yang membersamai proses ini dari awal hingga selesai. Apa yang menjadi
kesepakatan, akan menjadi pedoman Pemkot Pontianak dalam pengembangan ekonomi kreatif ke depan,”kata dia. (Ant/H-3)

Cek Artikel:  Nikmati Kelezatan kuliner Nusantara di Hotel Santika Iuran pertanggunganere Bintaro

Mungkin Anda Menyukai