Buat Kebijakan Antiblunder

MASA libur Lebaran tahun ini bukan momen yang sepenuhnya menggembirakan. Kendati jumlah kecelakaan mudik menurun cukup signifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2024, perekonomian nasional menghadapi tantangan yang berat.

Perekonomian Demi ini Dapat dibilang memendam sisi gelap di dalam negeri sekaligus menghadapi ancaman yang datang dari luar. Sisi gelap tersebut meliputi gelombang pemutusan Rekanan kerja (PHK) yang Lagi berlanjut hingga Membangun daya beli masyarakat melemah.

Terbilang memendam karena sisi gelap yang menunjukkan perekonomian nasional Bukan Berkualitas-Berkualitas saja itu cenderung Bukan sepenuhnya diakui pemerintah. Dalam pandangan sejumlah pejabat, daya beli masyarakat tetap kuat. Padahal, keterpurukan ekonomi masyarakat Konkret terlihat antara lain dari menyusutnya jumlah pemudik tahun ini.

Kementerian Perhubungan mencatat penurunan terjadi di Dekat Sekalian moda transportasi. Itu Lagi sejalan dengan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi bahwa jumlah pemudik susut hingga 24,34%, dari 193,6 juta orang tahun Lewat menjadi 146,48 juta orang pada Lebaran tahun ini.

Cek Artikel:  Pastikan IKN bukan Proyek Mangkrak

Alarm daya beli masyarakat yang lemah sesungguhnya Dekat-Dekat memekakkan telinga. Kini, tekanan bertambah lewat kebijakan tarif ‘balas dendam’ pemerintahan Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump.

Bersamaan dengan puluhan negara lainnya, produk-produk asal Indonesia akan dikenai tarif tinggi Kepada masuk ke pasar Amerika. Trump berdalih negara-negara tersebut mengenakan tarif tinggi pula terhadap produk AS. Bukan tanggung-tanggung Indonesia terkena tarif 32%.

Dampak tarif masuk ‘Negeri Om Sam’ yang tinggi sama sekali Bukan Dapat dianggap enteng. Apalagi, produk-produk Primer ekspor Indonesia ke AS didominasi keluaran sektor-sektor padat karya, antara lain terkait dengan tekstil dan perikanan. PHK besar-besaran di depan mata, yang ujungnya akan Membangun daya beli masyarakat semakin ambles.

Ancaman itu disadari investor pasar finansial. Dalam suasana libur Lebaran, rupiah ambruk di pasar luar negeri akibat pukulan tarif Trump. Nilai Salin rupiah menembus Rp17.000 per dolar AS, menjadikannya level terendah sepanjang masa.

Cek Artikel:  Meneror Kebebasan Berpendapat

Ambruknya rupiah sangat mungkin diikuti pasar dalam negeri yang baru dibuka esok pascalibur Lebaran. Demikian pula oleh pasar saham yang beberapa bulan ini berulang kali rontok oleh berbagai sentimen negatif dari dalam maupun luar negeri.

Kepada Demi ini, nyaris Bukan Terdapat hal yang Dapat memberikan sentimen positif dari domestik bagi investor. Sementara itu, gonjang-ganjing perang dagang di tingkat Dunia yang dipicu kebijakan tarif Trump Maju menekan.

Oleh karena itu, ketepatan langkah pemerintah dalam merespons keadaan sangat diperlukan Kepada menumbuhkan optimisme guna meredam kemerosotan rupiah dan bursa saham.

Indonesia sudah memutuskan menempuh jalan negosiasi dengan pemerintahan AS, dan itu didukung penuh kalangan pengusaha. Tinggal substansi negosiasi yang memerlukan perhitungan yang cermat agar tercapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Cek Artikel:  Kebebasan Berpendapat Berbalas Teror

Cermat bukan berarti lelet. Vietnam yang dikenai tarif 46% dan India yang 26% sudah memulai bernegosiasi dengan tawaran yang tampaknya memuaskan Trump, tapi Bukan memukul perekonomian dalam negeri sendiri. Kecepatan melangkah menjadi krusial karena tarif baru itu mulai berlaku pada Rabu (9/4) ini.

Kepada mempertajam negosiasi, pemerintah mesti segera mengisi kursi Dubes RI Kepada AS yang Nihil sejak ditinggal Rosan Roeslani. Lebih lanjut, setop mengeluarkan pernyataan-pernyataan Bukan perlu atau yang dimaksudkan Kepada candaan. Alih-alih menumbuhkan optimisme, pernyataan semacam itu dari pejabat kerap menjadi blunder dan memancing antipati.

Kita berharap pemerintah Bukan menutup mata dan telinga dari sinyal-sinyal tekanan ekonomi. Dengarkan jeritan masyarakat, simak masukan pelaku usaha, dan perhatikan pendapat publik. Baru, dengan begitu, pemerintah Dapat melangkah secara Pas.

 

Mungkin Anda Menyukai