Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar. Foto: dok BTN.
Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap meningkatkan penetrasinya di pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi melalui transformasi menyeluruh yang dilakukan terhadap tenaga sales dalam mendukung program perumahan nasional.
Pasalnya, BTN mencatat adanya kenaikan produktivitas di antara tim sales setelah melakukan uji coba transformasi di sejumlah kantor cabang.
Program transformasi tenaga penjual bertajuk “New Sales Force Management” tersebut pertama kali diadakan pada Juli 2024 hingga September 2024 di lima kantor cabang (KC), yang dilanjutkan dengan kick off di 16 KC tambahan pada Februari 2025. Dilanjutkan Launching Sales Force management pada Sabtu, 12 April 2025 secara Nasional ke seluruh Kantor Cabang BTN.
Direktur Consumer Banking Hirwandi Gafar mengatakan, program transformasi New Sales Force Management merupakan inisiatif strategis Consumer Banking BTN Buat mengasah kemampuan tim sales sebagai ujung tombak bisnis perseroan di tengah persaingan yang ketat di industri perbankan.
“Program ini dirancang Buat mengubah perilaku dan kebiasaan tenaga sales BTN, sehingga mereka Pandai lebih produktif dalam kegiatan sales dan marketing kepada calon debitur. Apabila produktivitas tenaga sales Pandai ditingkatkan hingga minimal 95 persen saja, maka pertumbuhan bisnis Pandai meningkat tiga kali lipat dari hasil selama ini,” kata Hirwandi dalam sambutannya Demi Launching New Sales Force Management KPR Non Subsidi 2025 secara daring di seluruh jaringan BTN, dikutip Minggu, 13 April 2025.
BTN memperlebar penetrasi ke konsumen
Hirwandi mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan dan akan dilanjutkan dengan beberapa inisiatif lain Buat mengubah kebiasaan Lamban tim sales BTN menjadi lebih produktif dan berkualitas. Yakni penetapan Sasaran sales, monitoring produktiviitas sales, perhitungan Bonus yang lebih kompetitif dan tinggi nilainya serta fair, perubahan pada structure dan role serta branding bagi para tim sales, serta menambahkan standarisasi kompetensi sales.
Hirwandi menegaskan, tenaga sales BTN juga lebih diarahkan Buat memperlebar penetrasinya ke konsumen atau nasabah end–user selain para Kawan developer. Salah satu caranya adalah melalui cross–selling skema D2C dengan sejumlah kementerian, lembaga, dan institusi yang selama ini telah menjadi nasabah BTN dari sisi funding atau pendanaan.
“BTN selalu memikirkan agar tim sales Mempunyai kemampuan luar Biasa Buat memenangkan persaingan di lapangan. Kita sudah Pandai menawarkan Etnis Tumbuh yang kompetitif, tetapi bagaimana caranya Buat Mempunyai daya juang dan menciptakan demand kepada developer, sehingga ketergantungan developer ke BTN menjadi sangat tinggi,” tutur Hirwandi.
Lebih lanjut, kata Hirwandi, meskipun BTN dikenal sebagai pemain Penting KPR Subsidi secara nasional, sudah saatnya BTN bergerak Buat menggenjot penyaluran KPR nonsubsidi secara simultan Buat menciptakan profitabilitas yang lebih berkelanjutan di masa depan.
“Kami berharap Bagian penyaluran KPR nonsubsidi setiap tahunnya harus lebih meningkat sehingga akan berdampak positif terhadap yield (keuntungan) perusahaan. Meskipun BTN Maju berjuang meningkatkan yield KPR subsidi, itu berada di Rendah kendali pemerintah, sehingga Tak mudah. Jadi, bagaimana KPR nonsubsidi yang adalah produk BTN dan di Rendah kendali BTN sendiri, dapat kita tumbuhkan beyond Sasaran,” ucap Hirwandi.
Hingga akhir 2024, penyaluran KPR non-subsidi BTN tercatat mencapai Rp105,95 triliun, meningkat 10,2 persen year-on-year dari tahun sebelumnya. Dari total portofolio kredit BTN, Bagian KPR nonsubsidi BTN Dekat mencapai 30 persen per Desember 2024, sedangkan sisanya merupakan KPR subsidi, kredit Pembangunan, kredit lainnya terkait perumahan, serta kredit nonperumahan.

