BSI Mencatatkan Pertumbuhan Untung 20,28 Persen, Ungguli Top 10 Bank Nasional Lainnya

BSI Mencatatkan Pertumbuhan Laba 20,28 Persen, Ungguli Top 10 Bank Nasional Lainnya
BSI mencatatkan laba tumbuh sebesar 20,28%(Dok.BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal II tahun 2024.

Hingga Juni 2024, laba bersih yang berhasil dikumpulkan oleh BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh sebesar 20,28% secara tahunan. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara 10 bank terbesar di Indonesia.

Baca juga : BSI Cetak Untung Rp1,71 Triliun pada Kuartal Pertama 2024

Direktur Istimewa BSI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa Perseroan mampu menjaga kinerja keuangan dan operasional secara optimal sepanjang kuartal II 2024,

Meskipun kondisi makroekonomi cukup menantang, ditandai dengan peningkatan suku bunga acuan BI Rate yang mencapai 6,25% pada awal kuartal II 2024 untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Alhamdulillah, pertumbuhan BSI dalam berbagai indikator kunci seperti aset, Biaya Pihak Ketiga (DPK), laba bersih, dan rasio CASA, menunjukkan performa yang terbaik di industri perbankan nasional. Pencapaian ini membuktikan bahwa BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin ketat. Konsistensi pertumbuhan di berbagai aspek juga mencerminkan soliditas kinerja BSI yang berkelanjutan,” ungkap Hery.

Baca juga : Bingungkatan Untung di Kuartal III, Amar Bank Optimistis Tumbuh hingga Akhir Mengertin

Hery menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi manajemen dalam menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan di segmen ritel, konsumer, dan UMKM, baik dari sisi penghimpunan dana maupun pembiayaan.

Demi ini, komposisi dana murah BSI mencapai 62,05%, sementara 71,73% dari total pembiayaan BSI terkonsentrasi pada segmen ritel dan konsumer, termasuk UMKM. Selain itu, biaya overhead dan kualitas kredit tetap terjaga dengan baik.

Hery juga menyampaikan bahwa BSI berhasil meningkatkan DPK menjadi Rp296,70 triliun, naik 17,50% di tengah kondisi likuiditas yang ketat akibat kenaikan suku bunga acuan.

Baca juga : Kitabkan Untung Tertinggi, 45 Ribu Penduduk Terima Manfaat TJSL Pertamina

Pertumbuhan tabungan juga meningkat 16,09% hingga mencapai Rp128,78 triliun, dengan sekitar 39% atau Rp49,96 triliun berasal dari tabungan Wadiah yang tidak memberikan bagi hasil, sehingga mampu menjaga level cost of fund.

Likuiditas BSI yang terus bertumbuh didukung oleh peningkatan jumlah nasabah yang hingga Juni 2024 mencapai 20,46 juta orang.

Cek Artikel:  Sasar Keluarga Baru, 5.000 Hunian di Babelan Bekasi Diluncurkan

Likuiditas yang kuat ini juga menopang kinerja pembiayaan BSI yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional dengan kualitas yang tetap terjaga. Hingga Juni 2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99% secara tahunan dengan Non-Performing Financing (NPF) turun menjadi 1,99% (gross), jauh lebih baik dibandingkan Juni 2023 yang mencapai 2,31%.

Baca juga : Raih Kinerja Keuangan Positif, MPMX Bagikan Dividen 89 Persen dari Untung Bersih

Pembiayaan segmen ritel dan konsumer, termasuk UMKM, memberikan kontribusi signifikan dengan total Rp184,61 triliun. Segmen wholesale mengambil porsi 28,27% dari total pembiayaan dengan outstanding Rp72,77 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa segmen ritel, konsumer, dan UMKM menjadi pilar utama dalam pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk produk gadai dan cicil emas.

Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27% dengan NPF 0,07%.

Minat terhadap investasi emas, terutama di kalangan generasi muda, semakin meningkat karena dianggap sebagai safe-haven yang dapat melindungi nilai aset dari inflasi.

Pembiayaan cicil emas mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 100,10% hingga mencapai Rp3,56 triliun, sementara gadai emas tumbuh 18,38% menjadi Rp5,41 triliun.

“Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas kini dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,” tambahnya.

Selama kuartal II 2024, pendapatan perusahaan didukung oleh peningkatan margin dan bagi hasil yang tumbuh 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, serta pendapatan berbasis fee yang meningkat 28,01% menjadi Rp2,48 triliun. Rasio efisiensi (BOPO) juga turun dari 70,87% menjadi 69,23%. Sementara itu, rasio profitabilitas ROE BSI membaik menjadi 17,88%, naik dari 17,27% pada Juni 2023.

Hery menegaskan bahwa selain pertumbuhan laba bersih, beberapa indikator kinerja lainnya juga mencatatkan pertumbuhan dua digit dan menjadi yang tertinggi di antara 10 bank terbesar di Indonesia. Aset BSI tumbuh sebesar 15,10% secara tahunan menjadi Rp360,85 triliun, yang juga merupakan pertumbuhan tertinggi. DPK BSI tumbuh 17,50% secara tahunan, menjadikannya yang tertinggi di Top 10 Bank Indonesia.

Cek Artikel:  Pengusaha Beri Masukan Soal Wacana Pemindahan Jalur Masuk Barang Impor

Digitalisasi Layanan Meningkat 

Selain indikator keuangan, jumlah pengguna BSI Mobile pada Juni 2024 melonjak 12,72% (ytd) menjadi 7,12 juta orang. Hingga periode tersebut, BSI Mobile mencatatkan 247,32 juta transaksi dengan total nilai mencapai Rp298,82 triliun. BSI juga terus meningkatkan jumlah Merchant QRIS untuk transaksi pembayaran.

Hingga Juni 2024, jumlah merchant QRIS yang bermitra dengan BSI mencapai 358 ribu, meningkat 30,84%.

Buat menjangkau masyarakat di daerah yang belum terjangkau layanan bank, BSI Agen hadir untuk melayani kebutuhan nasabah mulai dari tarik tunai, transfer, hingga pembayaran lainnya.

Hingga Juni 2024, jumlah BSI Agen mencapai 102 ribu di seluruh Indonesia, mencatatkan volume transaksi sebesar 12,7 juta dengan nilai mencapai Rp26,89 triliun.

Pertumbuhan BSI Agen menunjukkan minat masyarakat terhadap transaksi syariah semakin meningkat, yang berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen.

Konsentrasi BSI pada Aktivitas Berkelanjutan 

BSI juga aktif dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Salah satu inisiatif ini adalah pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp61,1 triliun, didominasi oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp47,7 triliun.

Sementara itu, pembiayaan sektor hijau didominasi oleh produk eco-efficient sebesar Rp6,2 triliun, proyek eco-green Rp5,9 triliun, dan energi terbarukan Rp0,7 triliun.

Di sisi lain, salah satu implementasi aktivitas ini adalah pemasangan 50 titik mesin Reverse Vending Machine (RVM) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini berdampak pada pengurangan emisi karbon sebesar 176,5 ton CO2eq dan mendaur ulang 33,3 ton limbah plastik.

BSI juga berperan dalam program spiritual dan sosial hingga Juni 2024. BSI telah mengumpulkan ziswaf sebesar Rp545 miliar untuk disalurkan dalam sektor ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, dan dakwah advokasi bekerja sama dengan pihak ketiga.

Cek Artikel:  Indonesia Africa Perhimpunan 2024 Jadi Pintu Masuk Bisnis ke Benua Hitam

Total penerima manfaat di bidang ekonomi mencapai 8.000 orang, bidang pendidikan sekitar 20.000 penerima manfaat. Di bidang kemanusiaan, penerima manfaat mencapai 1,3 juta orang, sementara di bidang kesehatan sebanyak 3.000 orang, dan bidang dakwah serta advokasi mencapai 13.000 orang.

Dukungan BSI pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 

Hery juga menjelaskan, BSI memberikan dukungan penuh pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada September 2024, khususnya yang dilaksanakan di Provinsi Aceh.

Sebagai Sponsor Platinum, BSI aktif meningkatkan layanan di Bumi Serambi Mekah seperti penambahan mesin ATM, EDC, dan penyediaan uang kas.

Di Aceh, penambahan mesin ATM dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan penarikan tunai, sehingga totalnya akan mencapai 910 unit, meningkat dari 795 unit sebelum pelaksanaan PON.

Merchant EDC juga akan bertambah menjadi 1.367 unit dari 987 unit. Buat EDC BSI Agen, jumlahnya akan meningkat menjadi 3.600 unit dari 3.121 unit.

Layanan laku pandai BSI Smart Agen juga akan bertambah menjadi 18.000 dari 17.570, serta layanan QRIS akan meningkat menjadi 45.000 unit dari 43.774 unit.

Sementara itu, pengguna terdaftar BSI Mobile ditargetkan meningkat menjadi 1 juta pengguna dari posisi akhir Juli 2024 yang tercatat sebanyak 873.459 pengguna.

Hery menegaskan bahwa PON XXI Aceh-Sumut 2024 adalah momen bersejarah bagi masyarakat Aceh dan BSI.

Ini merupakan pertama kalinya Aceh menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional, dan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk mendukung kesuksesan PON XXI.

“Bagi BSI, Aceh adalah wilayah yang sangat penting dan strategis. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, kami merasa terhormat dapat mendukung pembangunan ekonomi di Serambi Mekah, salah satunya melalui dukungan terhadap PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ini selaras dengan komitmen BSI untuk menjadi energi yang membangun ekonomi mandiri di Serambi Mekah serta mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” tutup Hery. #MIA (RO/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai