BRIN Teliti Manuskrip Klasik yang Dikoleksi Museum NTB

BRIN Teliti Manuskrip Kuno yang Dikoleksi Museum NTB
Seorang pengunjung mendokumentasikan manuskrip yang dipamerkan Museum NTB di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (20/8/2024).(ANTARA)

BADAN Riset dan Penemuan Nasional (BRIN) meneliti manuskrip Klasik yang dikoleksi oleh Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Proyek Riset dan Penemuan Kepada Indonesia Maju (RIIM).

“Tujuan kami dalam penelitian itu adalah kami harus melakukan metadata terhadap manuskrip,” kata Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Rakhmad Idris dalam pernyataan yang dikutip di Mataram, Sabtu (26/10).

Rakhmad menuturkan metadata itu kelak diterbitkan menjadi katalog naskah sebagai bentuk upaya digitalisasi naskah Klasik.

BRIN berkolaborasi dengan akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dan Institut Religi Islam Hamzanwadi NW Pancor dalam proyek riset berjudul ‘Eksplorasi dan Ekspedisi Manuskrip di Nusa Tenggara Barat Sebagai Sumber Sejarah dan Budaya Lokal’.

Cek Artikel:  Kisah Antonia Soriente, Linguis Italia yang Merekonstruksi Kapal Klasik Sulawesi Selatan

Rakhmad berharap penelitian itu Dapat menghasilkan metadata manuskrip NTB dan Dapat diterbitkan ke dalam bentuk jurnal. “Digitalisasi manuskrip sebagai salah satu fungsi pelestarian dan edukasi kepada masyarakat,” ucapnya.

Digitalisasi manuskrip adalah salah satu upaya menjaga kelestarian budaya dan merawat informasi yang terkandung di dalam naskah Klasik. Kondisi manuskrip yang berusia Sepuh sangat rentan rusak, sehingga perlu didigitalisasi agar generasi mendatang Dapat mengenal warisan nenek moyang.

Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mengapresiasi upaya pemerintah pusat Kepada meneliti dan Membikin metadata manuskrip yang tersimpan di Museum NTB.

Menurutnya, penelitian yang dilakukan oleh BRIN berkaitan dengan rencana strategis Museum NTB Yakni museum berbasis penelitian dan riset. “Melalui strategi itu kami harap Dapat memberikan kontribusi Konkret bagi pelestarian budaya di NTB yang berbasis publikasi Ilmiah,” kata Nuralam.

Cek Artikel:  Kualitas Udara Paling Bukan baik di Jakarta Terdapat di Waktu Selepas Malam Hari hingga Menjelang Pagi Hari

Museum NTB menyimpan 1.275 manuskrip yang terdiri dari 400-an judul. Mayoritas bahan naskah Klasik hingga lebih dari 90 persen dari total koleksi terbuat dari bahan lontar. Museum NTB telah melakukan berbagai upaya pelestarian terhadap koleksi manuskrip, Yakni mengidentifikasi naskah dan dilakukan alih bahasa maupun alih aksara, serta digitalisasi.

Kemudian pihak museum melakukan kajian terhadap naskah-naskah Klasik tersebut agar pesan yang terkandung di dalamnya Dapat Tiba dan dipahami oleh generasi sekarang.

Nuralam berharap manuskrip yang diteliti oleh BRIN dapat dipublikasikan dalam bentuk Naskah serta menyediakan akses digital bagi publik yang tertarik Kepada mempelajari naskah lebih jauh. (S-1)

Mungkin Anda Menyukai