BRIN Gandeng Perusahaan Nuklir asal Rusia Kembangkan Radiofarmaka

BRIN Gandeng Perusahaan Nuklir asal Rusia Kembangkan Radiofarmaka 
Gedung BRIN.(Dok.MI)

 

BADAN Riset dan Hasil karya Nasional (BRIN) menggandeng perusahaan energi nuklir asal Rusia, Rosatom, untuk bekerja sama memanfaatkan teknologi nuklir dalam pengembangan produksi radioisotop dan radiofarmaka.

“Kami berharap kerja sama dengan Rosatom bisa mempercepat laju pengembangan teknologi dalam produksi radioisotop, yang menjadi concern kita, baik berbasis reaktor maupun akselerator,” ungkap Kepala Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimeteri (PRTRRB) BRIN Tita Puspitasari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/10).
  
Kerja sama ini, kata Tita, menjadi kesempatan BRIN untuk meningkatkan serta memperkaya teknologi yang sudah dimiliki saat ini. Peneliti Ahli Istimewa PRTRRB BRIN Rohadi Awaludin menuturkan saat ini BRIN memiliki fokus pada pemanfaatan nuklir untuk sektor non-energi, seperti bidang kesehatan, pertanian, dan pangan.
  
“BRIN memiliki program besar dalam pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan, khususnya untuk produksi radioisotop dan radiofarmaka,
yaitu untuk diagnosis dan terapi, lebih khusus lagi untuk diagnosis dan terapi kanker,”ujar Rohadi.
  
Ia menjelaskan BRIN telah bertukar informasi mengenai kerja sama itu dan akan dimatangkan. Pada kesempatan yang sama, Division Deputy Head-Director for International Business of the Rosatom, Boris Arseev, selaku mitra BRIN menuturkan kerja sama tersebut diharapkan dapat mendorong industri nuklir ke depan.
  
“Kami percaya semua teknologi dan solusi yang kami tawarkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi masa depan lebih baik. Kami siap
bekerja sama dengan mitra Indonesia dan berbagi pengalaman dalam teknologi,” terang dia. (Ant/H-3)

Cek Artikel:  Penyusunan Regulasi Industri Hasil Tembakau Perlu Kajian Mendalam

 

Mungkin Anda Menyukai