PT BRI Life menargetkan pada 2025 Bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp800 miliar. Tahun ini, perusahaan telah mengantongi keuntungan hingga Rp680 miliar.
“Kami optimistis dapat mencapai Sasaran itu, meski ke depan semakin banyak tantangan. Salah satunya adanya kebijakan Memajukan PPN sebesar 12%,” ungkap Direktur Primer BRI Life Aris Hartanto, di sela penyelenggaraan Leadership Perhimpunan dan Rakernas 2024 PT Asuransi BRI Life di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/12).
Dia menambahkan kenaikan PPN akan Membikin harga barang, biaya kesehatan dan harga obat-obatan naik. Ini menjadi tantangan bagi Seluruh perusahaan asuransi.
Tetapi, pihaknya optimistis Bisa memanage kondisi tersebut. Pasalnya, BRI Life Mempunyai produk bagus dan terukur.
“Biasanya kenaikan pajak akan mengurangi daya beli. Tetapi, BRI Life dengan nasabah utamanya UMKM meyakini kenaikan PPN Enggak Mempunyai pengaruh besar. Berpengaruh tapi Enggak Membikin kami sulit Kepada mencapai Sasaran. Kami tetap optimistis,” tandasnya.
Aris mengungkapkan Kepada mengejar Sasaran dan meningkatkan kapasitas perusahaan, manajemen BRI Life menggelar Leadership Perhimpunan. Tujuannya Kepada melakukan kolaborasi dan koordinasi, sebagai upaya melangkah Serempak guna meningkatkan kinerja dan mencapai Sasaran.
“Perhimpunan ini adalah upaya kami Kepada memperkuat barisan. Kami melakukan penguatan internal, sehingga Pasti Bisa mencapai Sasaran tahun depan,” tegasnya.
Produk baru
Salah satu upaya Kepada mencapai Sasaran itu ialah dengan meluncurkan sejumlah produk baru. Satu di antaranya ialah Amora, produk asuransi BRI Life yang menyasar masyarakat kelas menengah atas.
Produk ini sudah diluncurkan sejak Juli 2024 Lewat. Tetapi, karena membutuhkan waktu dan edukasi, kehadirannya belum optimal.
“Amora akan menjadi andalan BRI Life pada 2025. Kami Maju menguatkannya dalam hal edukasi dan marketing, Kepada Bisa optimal dan efektif di tahun depan,” papar Aris.
Dia menambahkan, BRI Life juga sedang menyiapkan satu produk baru yang merupakan produk mikro. Peluncurannya Tetap disiapkan dan ditargetkan pada Januari 2025 sudah Bisa dikeluarkan Kepada masyarakat.
“Kami menggulirkan produk Kepada memenuhi kebutuhan nasabah. Di kalangan menengah atas butuh produk Kepada menjangkau kalangan yang belum optimal kami garap,” lanjutnya.
Sementara di Jawa Barat, Aris mengakui pihaknya sangat Konsentrasi pada asuransi mikro, karena potensinya yang besar. Langkah yang dilakukannya sesuai langkah yang dilakukan perusahaan induk, BRI yang Mempunyai 530-an kantor unit.
“Seperti BRI, BRI Life juga Mempunyai 18 Distrik bisnis. Tetapi, potensi besarnya memang Tetap di Pulau Jawa dan belum tergarap Seluruh,” paparnya.
Di luar Pulau Jawa, upaya menggarap market Maju digiatkan. “Selama Eksis potensi bisnis di suatu Distrik, kami Niscaya akan masuk. Tujuan BRI Life ialah memberi Perlindungan nasabah sebanyak-banyaknya,” tandas Aris.
