Brasil Dilanda Banjir Bandang, Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Hilang

Liputanindo.id – Jumlah korban tewas akibat banjir di negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan meningkat. Sedikitnya 78 orang dilaporkan meninggal dunia dan 105 lainnya hilang.

Pemerintah setempat mengatakan sedikitnya 155 orang terluka, sementara kerusakan akibat hujan memaksa lebih dari 88.000 orang mengungsi. Sekeliling 16.000 orang mengungsi di sekolah, gimnasium, dan tempat penampungan sementara.  

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tiba di Rio Grande do Sul pada Minggu (5/5/2024) pagi waktu setempat Berbarengan sebagian besar Personil kabinetnya Kepada membahas upaya penyelamatan dan rekonstruksi dengan pihak berwenang setempat.

“Birokrasi Enggak akan menghalangi kita Kepada memulihkan kejayaan negara,” kata Lula, dikutip Reuters, Senin (6/5/2024).

“Ini adalah skenario perang, dan memerlukan tindakan pascaperang,” tambah gubernur negara bagian Eduardo Leite.

Cek Artikel:  NATO Tingkatkan Keamanan di Pangkalan Udara Jerman, Indikasi Ancaman Teror

Misi penyelamatan Anggota dilakukan oleh para relawan yang menggunakan Bahtera, jet ski, dan bahkan berenang. Di ibu kota negara bagian Porto Alegre, Fabiano Saldanha mengatakan dia dan tiga temannya telah menggunakan jet ski Kepada menyelamatkan Sekeliling 50 orang dari banjir sejak Jumat di pulau-pulau yang merupakan bagian dari kota tersebut.

“Satu-satunya hal yang kami dengar Demi memasuki jalan adalah ‘tolong’, ‘tolong’,” kata Saldanha.

Menurut laporan, jumlah korban tewas Lagi Dapat meningkat secara signifikan karena 105 orang dilaporkan hilang pada hari Minggu, naik dari Sekeliling 70 orang pada hari sebelumnya. Pihaknya juga mengatakan sedang menyelidiki apakah empat Mortalitas lainnya terkait dengan badai tersebut.

Banjir akibat badai dalam beberapa hari terakhir telah berdampak pada lebih dari dua pertiga dari Dekat 500 kota di negara bagian tersebut, yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina, menyebabkan lebih dari 115.000 orang mengungsi.

Cek Artikel:  Puluhan Anggota Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Sejumlah Posisi

Banjir telah menghancurkan jalan dan jembatan di beberapa kota. Hujan juga memicu tanah longsor dan runtuhnya sebagian bendungan pembangkit listrik tenaga air kecil.

“Lebih dari 400.000 orang Enggak mendapat Jenis listrik pada Minggu malam, sementara Dekat sepertiga penduduk negara bagian itu Enggak mendapatkan air,” kata pihak berwenang.

Di Porto Alegre, Situ Guaiba jebol dan mencapai rekor permukaan air tertinggi. Selain itu, bandara Global Porto Alegre telah menangguhkan Segala penerbangan sejak Jumat.

Hujan deras dimulai Senin dan diperkirakan berlangsung hingga Minggu. Di beberapa daerah, seperti lembah, lereng gunung, dan kota, curah hujan lebih dari 300 milimeter turun dalam waktu kurang dari seminggu, menurut Institut Meteorologi Nasional Brasil.

Cek Artikel:  Dituduh Jadi Mata-Mata ICC, Belanda Panggil Dubes Israel

Hujan lebat tersebut merupakan bencana lingkungan keempat yang terjadi di negara bagian tersebut dalam satu tahun, menyusul banjir pada bulan Juli, September, dan November 2023 yang menewaskan 75 orang.

Cuaca di seluruh Amerika Selatan dipengaruhi oleh fenomena iklim El Nino, suatu peristiwa alami yang terjadi secara berkala dan menghangatkan permukaan air di Kawasan Pasifik Khatulistiwa. Di Brasil, El Nino secara historis menyebabkan kekeringan di Kawasan utara dan curah hujan tinggi di Kawasan selatan.

Tahun ini, Akibat El Nino sangat dramatis, dengan terjadinya kekeringan bersejarah di Amazon. Para ilmuwan mengatakan cuaca ekstrem lebih sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh Sosok.

Mungkin Anda Menyukai