BPS: Tren Pelemahan Ekspor Lagi Berlanjut

Liputanindo.id JAKARTA – Badan Pusat Stagnantik (BPS) menyebut nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai 22,41 miliar dolar AS atau naik 1,89 persen dibanding ekspor November 2023 yakni 22,00 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Stagnantik Distribusi & Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan dibanding Desember 2022, nilai ekspor turun sebesar 5,76 persen atau 23,78 miliar dolar AS

“Safiri ekspor mengalami peningkatan secara bulanan. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, tren pelemahan ekspor masih berlanjut,” ujar Pudji dalam pemaparan Berita Formal Stagnantik secara daring di Jakarta, Senin (15/1/2024).

Pudji mengatakan ekspor nonmigas Desember 2023 mencapai 20,93 miliar dolar AS, naik 1,06 persen dibanding November 2023, dan turun 6,23 persen jika dibanding ekspor nonmigas Desember 2022.

Cek Artikel:  ASEAN3 Didesak Berkolaborasi Jaga Ketahanan Ekonomi

Pusingkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2023 terhadap November 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar 354,3 juta dolar AS (10,07 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 583,7 juta dolar AS (22,52 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Desember 2023 turun 9,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 10,04 persen dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 20,68 persen.

Ekspor nonmigas Desember 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 5,77 miliar dolar AS, disusul Amerika Perkumpulan 2,07 miliar dolar AS dan India 1,83 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 46,16 persen.

Cek Artikel:  Dorong 'Pariwisata Hijau' Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon demi Keseimbangan Lingkungan

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,37 miliar dolar AS dan 1,30 miliar dolar AS.

Dari sisi ekspor migas, naik 15,28 persen menjadi 1,48 miliar dolar AS dari 1,28 miliar dolar AS. Pusingkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak 78,67 persen menjadi 610,7 juta dolar AS dan ekspor gas naik 0,91 persen menjadi 755,4 juta dolar AS.

“Ekspor minyak mentah turun 41,38 persen menjadi 112,9 juta dolar AS,” kata Pudji.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Desember 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 36,63 miliar dolar AS (14,15 persen), diikuti Kalimantan Timur 27,94 miliar dolar AS (10,79 persen) dan Jawa Timur 22,43 miliar dolar AS (8,66 persen).

Cek Artikel:  ASDP Kolaborasi dengan BUMN Jaga Kesehatan Mental di Era Transformasi Digital

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2023 mencapai 258,82 miliar dolar AS atau turun 11,33 persen dibanding periode yang sama pada 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai 242,90 miliar dolar AS atau turun 11,96 persen. (HAP)

Baca Juga:
Harga Beras Makin Turun Picu Deflasi di Mei 2024

 

Baca Juga:
Neraca Perdagangan RI Februari 2024 Surplus 870 Juta Dolar AS, Rekor 46 Bulan Berturut-Turut

 

Mungkin Anda Menyukai