Liputanindo.id – Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Noorman Effendi mengingatkan tentang bahaya penggunaan obat tetes mata herbal yang dapat menyebabkan kebutaan.
Hal itu disampaikan Noorman menanggapi maraknya penjualan produk obat tetes mata berbahan alam secara daring tanpa jaminan keamanan.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (13/11/2024), ia menyampaikan Eksis beberapa pengaduan terkait penggunaan obat tetes mata herbal masuk ke layanan pengaduan BPOM.
Menurut Noorman, pembelian obat tetes mata herbal biasanya dilakukan secara daring.
“Kasus ini tentu sangat merugikan konsumen dan berakibat fatal bagi masa depannya. Pasalnya, obat bahan alam dilarang diproduksi dan diedarkan dalam bentuk sediaan tetes mata. Hal ini sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 25 Tahun 2023 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Bahan Alam,” kata Noorman dikutip dari Antara.
Ia menegaskan obat tetes mata harus memenuhi sejumlah spesifikasi yang ketat. Obat tetes mata harus steril, bebas partikel asing, dan merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian Macam-macam hingga sesuai digunakan pada mata.
“Oleh karena itu, obat tetes mata harus dibuat secara Betul oleh industri yang telah menerapkan Langkah produksi obat yang Bagus (CPOB), dalam hal ini adalah industri farmasi,” ucapnya.
