BPJS Kesehatan meluncurkan Kitab saku terapi hemofilia di Rumah Lara Biasa Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Kepada memudahkan pelayanan kesehatan Tertentu penyandang hemofilia di Provinsi Riau.
“Dengan peluncuran Kitab saku terapi hemofilia ini, BPJS Kesehatan memastikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif,” kata Deputi Direksi Distrik II BPJS Kesehatan Eddy Sulistijanto Hadie di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, hemofilia merupakan salah satu penyakit yang memerlukan biaya tinggi, termasuk dalam Grup katastropik.
Pihaknya telah banyak menjamin biaya pelayanan kesehatan Kepada hemofilia. “Kami Menyaksikan perlu dilakukan sistem pelayanan yang seragam, karena Lagi Terdapat perbedaan pemberlakuan pelayanan, deviasi sesuai kondisi daerah yang mungkin dapat terjadi,” katanya.
Karena itu pihaknya bekerja sama dengan Dokter Hematologi dan Onkologi di RSUD Arifin Achmad Kepada menyeragamkan sistem pelayanan kesehatan hemofilia, guna efisiensi biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan.
Hemofilia adalah kelainan darah yang diwariskan karena Terdapat gangguan pada sistem pembekuan darah yang langka. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan protein tertentu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan darah.
Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul Mamnunah mengapresiasi peluncuran Kitab saku terapi hemofilia. “Kitab ini juga Pandai bermanfaat Kepada seluruh pasien hemofilia di Riau, mulai dari Metode menghadapi gejala awal, kontrol ulang serta tahapan lain yang harus diperhatikan oleh keluarga pasien hemofilia,” ucapnya.
Penerbitan Kitab saku terapi hemofilia ini juga rekomendasi Ketua Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) Provinsi Riau Nuzelly Husnedi dan berharap keseragaman dalam proses pemantauan, waktu pemberian profilaksis, serta kepatuhan pasien terhadap pengobatan menjadi dasar penerbitan Kitab kontrol ini, guna pencatatan pemberian obat yang divalidasi oleh Dokter Hematologi dan Onkologi.
Ketua Himpunan Masyarakat Hemofili Indonesia Provinsi Riau Elmy Ridar bersyukur Terdapat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah menjamin biaya pelayanan kesehatan hemofili, dimana Kepada satu pasien hemofili selama setahun saja Pandai mengeluarkan biaya mencapai lima puluh juta rupiah.
“Keberadaan Kitab saku ini juga dapat memberikan edukasi kepada keluarga karena hemofilia ini adalah penyakit turunan, sehingga informasi bagaimana gejala awal dari hemofilia ini dapat tersampaikan ke keluarga terlebih dahulu,” katanya. (H-2)