BPDPKS Ditjen Perkebunan-AKPY Latih 160 Petani Sawit Luwu Timur

Liputanindo.id MAKASSAR – Badan Pengelola Anggaran Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) melatih 160 petani sawit Luwu Timur yang digelar di Hotel Arya Duta Makassar, Selasa (21/5/2024). 

 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur Amrullah mengaku mengapresiasi langkah AKPY bersama BPDPKS yang memfasilitasi petani sawit di Luwu Timur.

 

“Kami sangat berharap apa yang diberikan oleh para narasumber dalam bimbingan teknis ini bisa diaplikasikan kepada para kelompok tani sawit,” ungkapnya.

 

Ia mengatakan,  pelatihan penguatan kelembangaan teknis budidaya kelapa sawit, panen dan pascapanen diselenggarakan BPDPKS Dirjenbun Kementan dan AKPY tahun 2024 ikuti 162 orang tersebut diharapkan mampu diaplikasikan dengan baik.   

 

“Dengan pengaplikasian ilmu yang didapatkan disini bisa meningkatkan kualitas budidaya yang pada akhirnya bisa meningkatkan produktivitas hasil sawit di Luwu Timur,” katanya.

Cek Artikel:  Kemenperin Ajak Pelaku Industri Bertransformasi Menuju Industri Berkelanjutan

 

Mengenai dengan pelatihan ini apakah sudah sesuai dengan kebutuhan petani, kata dia, sudah sesuai karena memang dimulai dari penguatan kelembagaan pada kelompok tani masing-masing.

 

“Maksudnya, para petani berkelompok untuk merencanakan kebutuhan yang dibutuhkan dalam berbudidaya. Setelah tanaman bagus, itu masuk pada kegiatan budidaya. Hasilnya bagus di pascapanen,” ujarnya.

 

Ketika ditanyakan berapa luas lahan kebun sawit yang ada di Lutim sebut dia, tahun 2023 tercatat seluas 9.806,35 hektare dengan jumlah pekebun sebanyak 4.740 Kepala Keluarga.

 

“Cita-cita kita bahwa keberadaan petani dan pendamping itu sama-sama bisa menjaga komoditi yang sudah dibudidaya. Tak serta merta terpengaruh dengan harga yang ada. Yang biasanya hanya bertahan pada saat produksi sedikit, tapi pada saat melimpah itu berbeda lagi harganya,” tuturnya.

 

Direktur AKPY Stiper Dr Sri Gunawan pada kesempatan itu mengharapkan para peserta dari pelatihan dan pendamping itu akan lebih cepat, masif untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Cek Artikel:  Terdaftar di BPOM, 26 Item Produk NRL Siap Bertanding Jadi Produk Kecantikan Ternama di Indonesia

 

“Kami sangat berharap melalui kelembagaan ini nanti di Luwu Timur bisa mendapatkan program dari BPDPKS lebih banyak dan besar lagi. Kami dari kampus siap untuk mendampingi seandainya nanti dibutuhkan untuk penyusuanan proposal. Termasuk kalau ada kaitannya untuk pemetaan,” katanya.

 

“Saya juga berharap anak petani di Luwu Timur ini mengukuti jejak orang tuanya, karena komoditas ini sudah dikelola di sini melalui program beasiswa. Alhamdulillah, tahun ini ada tiga ribu kuota (nasional), kalau di Luwu Timur ada 50-100 (anak),” ujarnya menambahkan.

 

Asisten 1 Pemkab Lutim Aini Endis Anrika menuturkan, Pemda mengharapkan pelatihan ini tidak hanya seremonial, tapi ada ilmu pengetahuan yang diserap para petani sawit agar hasil produksinya lebih meningkat setelah mengikuti pelatihan.

 

“Kami dari Pemkab berharap kegiatan ini ada lagi tahun depan, karena kegiatan ini sangat dibutuhkan baik untuk penyuluh maupun masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya,” ucap Aini.

Cek Artikel:  Kembangkan Pasar Baru Nontradisional, Kemendag Proyeksi Ekspor Nonmigas 2024 Tumbuh 4,5%

 

Sebelumnya, Aini menyampaikan sambutan Bupati Lutim H Budiman dalam kegiatan itu. Ia menyebut tercatat 4.740 KK yang bergerak disektor kelapa sawit. Produktivitas kelapa sawit Indonesia rendah, hanya berkisar 2-3 Ton per herktare per tahun, jauh di bawah Perkebunan swasta yang berkisar 5-6 ton per hektare per tahun.

 

Kondisi ini berakibat pada kurangnya pendapatan petani, dan menyebabkan rendahnya tingkat kesejahteraan petani tersebut. Rendahnya produktivitas perkebunan rakyat disebabkan pekebun kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan manajerial perkebunan.

 

Oleh karena itu diperlukan peningkatan produktivitas guna menghasilkan target produksi CPO Indonesia dengan memerlukan peran sumber daya manusia yang menguasai pengetahuan budidaya serta keterampilan kerja dalam mengelolah perkebunan kelapa sawit. (KEK)

Mungkin Anda Menyukai